Bimbingan kelompok dalam meningkatkan interaksi sosial remaja di Panti Asuhan Muhammadiyah Pekalongan Timur: Analisis tujuan dan fungsi bimbingan konseling Islam

Muzafari, Mahdi (2020) Bimbingan kelompok dalam meningkatkan interaksi sosial remaja di Panti Asuhan Muhammadiyah Pekalongan Timur: Analisis tujuan dan fungsi bimbingan konseling Islam. Undergraduate (S1) thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO.

[thumbnail of SKRIPSI_1501016095_MAHDIMUZAFARI] Text (SKRIPSI_1501016095_MAHDIMUZAFARI)
SKRIPSI_1501016095_MAHDIMUZAFARI.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda. Salah satu bentuk potensi tersebut adalah kemampuan untuk bersosialisasi dengan orang lain tak terkecuali remaja yang ada di panti asuhan Muhammadiyah Pekalongan Timur. Di dalam panti tidak semuanya bisa beradaptasi dengan cepat sehingga menjadikan beberapa anak asuh memiliki kemampuan berinteraksi yang kurang. Adapun kehidupan mereka sebelum di panti menjadi salah satu penyebab mereka tidak pandai untuk bersosialisai dengan yang lainnya. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan adanya layanan bimbingan kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bimbingan kelompok dalam meningkatakan interaksi sosial remaja di panti asuhan Muhammadiyah Pekalongan Timur serta untuk mendeskripsikan analisis tujuan dan fungsi bimbingan dan konseling Islam terhadap proses bimbingan kelompok di panti asuhan Muhammadiyah Pekalongan Timur.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah anak asuh dan pengasuh panti. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan pertama, beberapa anak asuh yang berada di panti masih menunjukkan perilaku seperti perhatian yang terbatas, tidak menunjukkan minat dalam suatu kegiatan, penggunaan ekspresi yang terbatas, menunjukkan kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain, salah mengartikan isyarat dan perilaku orang lain. Kedua, proses bimbingan kelompok adalah sebagai berikut : 1. Tahap pembentukan, 3 subjek (Helmi, Riski, Nasrul) berasal dari kota Pekalongan dan masih duduk di kelas IX, 1 subjek (Alfin) berasal dari kota Pekalongan dan masih duduk di kelas VIII, 2 subjek (Hasan dan Alif) berasal dari kabupaten Batang dan kota Pekalongan dan masih duduk di kelas 7. 2. Tahap peralihan, anggota kelompok sudah mulai memahami apa itu bimbingan kelompok dan siap untuk mengikuti bimbingan kelompok ke tahap selanjutnya. 3. Tahap kegiatan, pada tahap ini mulai dibahas tema yang sudah ditentukan dan para anggota kelompok mengikuti dengan memberikan pendapatnya masing-masing terkait tema yang masih dibahas. 4. Tahap pengakhiran, pemimpin kelompok menyimpulkan apa yang sudah dicapai dalam kegiatan dan para anggota kelompok memberikan kesan-kesan tentang kegiatan bimbingan kelompok serta merencanakan kapan akan dilakukan bimbingan kelompok lagi. Ketiga, tujuan Bimbingan dan Konseling Islam mengajarkan untuk berbuat baik kepada sesama, saling tolong menolong, menjalin hubungan dengan lingkunga di sekitar serta kepada Allah. Dalam hal ini bimbingan kelompok yang dilaksanakan di panti asuhan Muhammadiyah Pekalongan Timur bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku anak asuh agar menghormati sesama, bersosialisasi dengan orang lain sesuai kaidah-kaidah ajaran Islam. Fungsi Bimbingan dan Konseling Islam yang sesuai dengan bimbingan kelompok di panti asuhan tersebut yaitu pertama fungsi kuratif, fungsi ini sesuai dengan tujuan diadakannya layanan bimbingan kelompok di panti asuhan Muhammadiyah Pekalongan timur yaitu untuk memperbaiki kemampuan interaksi sosial anak asuh agar menjadi lebih baik lagi, agar bisa bersosialisasi dengan dengan disekitarnya dan tidak menutup diri. Kedua yaitu fungsi preservatif, bimbingan kelompok yang diadakan di panti asuhan Muhammadiyah Pekalongan Timur ini juga sebagai evaluasi pihak panti karena berfungsi untuk berusaha menjaga apa yang sudah tercapai di dalam kegiatan tersebut agar tidak kembali menjadi seperti sebelumnya. Dalam hal ini pemimpik kelompok selalu mengamati satu persatu anggota kelompoknya. Ketiga fungsi developmental, bimbingan kelompok yang diadakan di panti juga menerapkan fungsi ini untuk mengembangkan dan menjaga kondisi anak asuh yang interaksi sosialnya sudah meningkat dan tidak menjadi dirinya yang dulu yang lebih memilih menjadi pendiam, kurang percaya diri, dan takut untuk berbicara di depan umum.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Interaksi sosial; Bimbingan kelompok; BKI
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.261 Islam and philosophy
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70232 - Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)
Depositing User: Poerwanto Pwt
Date Deposited: 13 Dec 2021 09:00
Last Modified: 13 Dec 2021 09:00
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14248

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics