Skripsi ini membahas tentang komparasi bimbingan agama Islam dan bimbingan agama Kristen dalam meningkatkan spiritualitas lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan bagaimana bimbingan agama Islam dan bimbingan agama Kristen dalam meningkatkan spiritualitas lansia. 2) mendeskripsikan komparasi bimbingan agama Islam dan bimbingan agama Kristen dalam meningkatkan spiritualitas lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian adalah adalah lansia, pembimbing agama dan pengurus Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang. Selain itu, teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, observasi participant, studi dokumentasi, dan gabungan ketiganya. Sedangkan metode analisis data menggunakan Miles dan Huberman, melalui tiga tahap dalam analisis data kualitatif yaitu 1) reduksi data 2) penyajian data 3) kesimpulan.
Penelitian ini memiliki hasil sebagai berikut: Pertama, Pelaksanaan bimbingan agama Islam di PWHI untuk lansia dalam meningkatkan spiritualitas yakni dengan menekankan segi aqidah, syari’ah dan akhlak baik dengan berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits. Dalam prosesnya menggunakan beberapa metode bimbingan yakni metode langsung secara berkelompok, metode ceramah, metode dzikir dan metode tanya jawab. Peneliti rasa perlu ada kebijakan baru terkait penerapan metode tersebut, mengingat berbagai penurunan kondisi fisik pada lansia yang membuat mereka kesulitan untuk mengikuti bimbingan dengan menggunakan metode kelompok yang diterapkan oleh pihak panti. Kedua, Pelaksanaan bimbingan agama Kristen di PWHI dalam meningkatkan spiritualitas lansia yakni dengan menekankan materi tentang pengakuan iman rasuli dan rasa cinta kasih yang kesemuanya sesuai dengan pedoman pokok umat Kristen yaitu firman Tuhan dalam Alkitab. Dalam prosesnya menggunakan beberapa metode bimbingan yakni metode langsung secara berkelompok, metode kebaktian, metode penyampaian Alkitab dan metode tanya jawab. Peneliti rasa perlu ada kebijakan baru terkait penerapan metode tersebut, mengingat berbagai penurunan kondisi fisik pada lansia yang membuat mereka kesulitan untuk mengikuti bimbingan dengan menggunakan metode kelompok yang diterapkan oleh pihak panti. Ketiga, Komparasi bimbingan agama Islam dan bimbingan agama Kristen dalam meningkatkan spiritualitas lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang dilaksanakan secara langsung berkelompok, terdapat persamaan dan perbedaan antar kedua layanan bimbingan agama di PWHI. Persamaan yang didapat penulis ketika observasi yaitu 1) pengambilan petugas bimbingan tidak dari tenaga Profesional, namun berkompeten dibidang bimbingan agama 2) tujuan bimbingan sama-sama mempunyai tujuan untuk memotivasi lansia supaya lebih bersemangat dalam peribadahan 3) tema materi bimbingan melingkupi keimanan, akhlak baik, pengakuan dosa. Sedangkan perbedaan yang didapat yaitu 1) media yang digunakan dalam bimbingan 2) tahapan pelaksanaan bimbingan. Layanan bimbingan secara individu belum terlaksana antar kedua bimbingan agama di PWHI.