Hak-hak wanita dalam surat An-Nisa’: analisis manhaj Haraki Sayyid Quthb dalam tafsir Fi Dzilalil Qur’an
Al-Hafizh, Muhammad Abdul Ghoni (2020) Hak-hak wanita dalam surat An-Nisa’: analisis manhaj Haraki Sayyid Quthb dalam tafsir Fi Dzilalil Qur’an. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.
1404026144_M. ABDUL GHONI ALHAFIZH_FULL SKRIPSI - Ghoni Alhafizh.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Kedatangan Islam memberikan pengaruh besar bagi kian bergesernya budaya patriarkis di masyarakat Arab. Meskipun dalam banyak ayat sering ditemukan tentang konsep kesetaraan gender, namun tidak sedikit pula ditemukan ayat-ayat al-Qur’an yang nampaknya bertentangan dengan konsep ini, diantaranya hak keadilan poligami, hak harta warisan, hak mahar dan hak kepemimpinan domestik. Dalam penelitian ini, penulis melakukan kajian terhadap tafsir Fi Dzilalil Qur’an karya Sayyid Quthb. Fokus penilitian ini adalah (1) Bagaimana manhaj haraki Sayyid Quthb terhadap hak-hak wanita dalam QS. An-Nisa’ dalam Tafsir Fi Dzilalil Qur’an ? (2) Bagaimana relevansi penafsiran Sayyid Quthb tentang hak-hak wanita dalam QS. An-Nisa’ dengan konteks masa kini ?
Penelitian yang dilakukan ini bersifat Library Research (penelitian kepustakaan). Adapun data yang disajikan guna melengkapi data-data valid skripsi ini berasal dari bahan-bahan yang tertulis. Data-data yang telah terkumpul kemudian dibenturkan dengan landasan teori guna untuk mengetahui hasil dari penelitian ini.
Hasil dari penelitian ini pertama, Sayyid Quthb dalam menafsirkan Qs. An-Nisa’ tentang hak-hak wanita sesuai dengan manhaj haraki yang dirumuskan oleh Shalah Abdul Fattah al- Khalidi, walaupun dalam hal implementasi Sayyid Quthb tidak menerapkannya secara utuh. Kedua, pemikiran Sayyid Quthb tentang hak-hak wanita mempunyai relevansi yang sangat erat dengan perkembangan hak-hak wanita yang ada di Indonesia, hal ini dikarenakan dalam undang undang yang ada di Indonesia juga mengatur beberapa hak-hak bagi wanita mulai dari alasan tentang pemberian mahar, kepemimpinan wanita dalam ranah domestik dan pembagian warisan, dan permasalahan poligami. Keadilan yang digunakan Sayyid Quthb masih mengikuti pemahaman klasik, yaitu ‘menempatkan sesuatu sesuai dengan tempat dan ukurannya, bukan menyamaratakan sesuatu terhadap dua jenis perkara yang jelas-jelas memiliki perbedaan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sayyid Qutub; wanita; Fi Dzilalil Qur’an |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Bahrul Ulumi |
Date Deposited: | 11 Dec 2021 03:38 |
Last Modified: | 11 Dec 2021 03:38 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14540 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year