Peran wanita saat ini semakin meningkat seiring dengan perkembangan pembangunan khususnya di bidang ekonomi dengan dibukanya peluang kerja bagi wanita, di mana saat ini sektor industri lebih banyak melibatkan buruh wanita seperti pabrik garmen, jamu, tekstil, rokok, batik, dan lain sebagainya.Kebutuhan rumah tangga yang kian kompleks maka sebuah keluarga tidak akan cukup jika hanya mengandalkan nafkah yang diberikan suami. Oleh sebab itu wanita ataupun istri ikut bekerja untuk membantu suami dalam memenuhi kebutuhan dalam rumah tangga. Perkara penciptaan keluarga sakinah merupakan permasalahan yang tidak dapat dihindarkan lagi bagi wanita atau istri yang ingin berkarir. Ketika wanita ikut bekerja maka akan membawa dampak negatif bagi rumah tangga seperti urusan anak yang terlantarkan, terjerumus pada hal-hal negatif dan memungkinkan terjadinya perceraian. Jika semua itu terjadi maka akan sulit mewujudkan keluarga sakinah. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui upaya wanita buruh pabrik di Desa Jaten Klego Boyolali dalam mewujudkan keluarga sakinah. 2) menganalisis fungsi konseling keluarga Islami terhadap upaya wanita buruh pabrik di Desa Jaten Klego Boyolali dalam mewujudkan keluarga sakinah.
Penelitian ini dilakukan di Desa Jaten Klego Boyolali dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini melibatkan 7 orang informan wanita buruh pabrik Desa Jaten Klego Boyolali dengan kriteria wanita yang telah berkeluarga, mempunyai anak, bekerja sebagai buruh pabrik lebih dari satu tahun dan hubungannya dekat dengan keluarga, beserta para suami dan tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu 1) Reduksi data (data reduction). 2) Penyajian data (data display). 3) Penarikan kesimpulan (conclusing drawing).Hasil penelitian menunjukan pertama, terdapat upaya yang dilakukan oleh wanita buruh pabrik di Desa Jaten Klego Boyolali dalam mewujudkan keluarga sakinah dengan berbagai cara diantaranya (1) Upaya Lahiriah: Meluangkan waktu yang cukup untuk keluarga, Adanya dukungan suami terhadap pekerjaan istri, Menitipkan anak kepada orang tua/pengasuh saat bekerja (2) Upaya Batiniah (Psikologis): Introspeksi diri, Saling mengalah dan memahami, (3) Upaya Spiritual (Keagamaan): berpedoman kepada ajaran agama (4) Upaya Sosial: ikut serta dalam kegiatan masyarakat desa. Kedua, keluarga sakinah harus diupayakan kedua belah pihak, salah satunya sebagaimana yang dilakukan oleh wanita buruh pabrik di Desa Jaten Klego Boyolali. Apabila upaya mandiri baik istri atu suami tidak bisa dilakukan, maka diperlukan konseling keluarga dengan menerapkan fungsi preventif berupa pencegahan menuju perceraian dan kuratif berupa menyelesaikan konflik rumah tangga dapat membantu mewujudkan keluarga sakinah.