Masa pandemi terdapat beberapa tantangan baru dunia jurnalisme, di antaranya: ancaman kesejahteraan, resiko tertular virus Covid-19, hambatan proses kerja, peranan melawan hoaks, hingga ancaman kekerasan yang berpotensi memberikan kendala sikap profesionalisme wartawan dalam peliputan berita. Fenomena tersebut memungkinkan dialami seluruh wartawan media massa di Indonesia, termasuk wartawan muslim Radio di Semarang. Wartawan muslim diharapkan menjadi pelopor media sehat yang menyebarkan keteduhan islami. Berdasarkan urgensi profesionalisme wartawan muslim dan bidang jurnalisme, peneliti merumuskan masalah sesuai pembatasan fokus penelitian sebagai berikut: bagaimana profesionalisme wartawan muslim radio di Semarang dalam peliputan berita selama pandemi Covid-19?
Penelitian bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan profesionalisme wartawan muslim radio di Semarang dalam peliputan berita selama pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskrtiptif kualitatif. Sumber data primer dari lima wartawan muslim radio di Semarang. Peneliti melakukan wawancara mendalam kepada informan guna menghimpun data. Kemudian menganalisis data dengan metode interaktif, yaitu analisis data yang berlangsung terus-menerus hingga data jenuh sebagaimana diungkapkan Miles dan Huberman. Aktivitas analisis meliputi tiga tahapan yaitu: reduksi data, pemaparan data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian tentang profesionalisme wartawan muslim radio di Semarang dalam peliputan berita selama pandemi Covid-19 menunjukan bahwa, para informan mempunyai kesiapan menghadapi kendala kerja selama pandemi, memiliki latar belakang pendidikan jurnalistik yang baik, menguasai keterampilan jurnalistik yang disesuaikan dengan prosedur aktivitas selama pandemi, mempunyai kesadaran patuh pada kode etik jurnalistik, memiliki kecintaan dan dedikasi terhadap profesi, mengikuti organisasi wartawan, dan berupaya menerapkan unsur-unsur jurnalisme dakwah.