Kementerian Kesehatan Indonesia memaparkan bahwa Coronavirus atau Covid-19 merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS. Untuk 2019-nCoV masih belum jelas bagaimana penularannya, diduga dari hewan ke manusia karena kasus-kasus yang muncul di Wuhan semuanya mempunyai riwayat kontak dengan pasar hewan Huanan. Kegiatan dakwah sering dipahami sebagai upaya memberikan pemecahan masalah. Masalah yang dimaksud mencakup aspek ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, sains, dan teknologi. Salah satu da’i Indonesia yang aktif sejak pandemi Covid-19 di Indonesia adalah Muhammad Quraish Shihab. Seorang da’i sekaligus mufassir Indonesia yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi dan media sebagai jalan dalam berdakwahnya memberikan pencerahan masyarakat yang sedang diterpa kebingungan bagaimana pandangan agama menghadapi bencana wabah ini.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengetahui gambaran karakteristik isi dan menarik inferensi dari isi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis isi deskriptif. Sumber data dari penelitian ini adalah dokumen video akun Youtube Najwa Shihab. Sebagai data pendukung data dalam skripsi ini juga diperoleh dari akun Youtube lain yang memuat konten dakwah Quraish Shihab, dan juga artikel, buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Peneliti akan melakukan analisis terhadap data yang sudah terkumpul. Analisis data yang peneliti gunakan adalah deskriptif analisis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dalam melakukan dakwah media dalam menjawab problematika pandemi Covid-19 strategi dakwah yang dilakukan oleh M. Quraish Shihab adalah yang pertama, hikmah (dengan kebijaksanaan) yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya baik berupa ucapan maupun perbuatan selama tidak melanggar hukum Allah SWT. Kedua, Mau’izhah hasanah (nasihat-nasihat yang baik) yaitu memberi nasehat yang dapat diterima orang lain dalam mengajak manusia untuk melaksanakan dinul Islam. Ketiga, Mujadalah bil lati hiya ahsan (diskusi dengan cara yang baik). Yaitu bertukar pikiran dengan menggunakan dalil atau alasan yang sesuai dengan kemampuan berpikirnya. Dari aspek kognitif menuju psikomotorik sering kali melalui liku-liku kehidupan dan waktu yang panjang.