Riko The Series sebagai salah satu program tayangan yang memiliki tujuan sebagai sarana hiburan dan edukasi yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits untuk disajikan kepada penonton. Program yang berisi kisah-kisah singkat dan menghadirkan cerita yang sederhana tapi seru mengenai pembahasan tentang al-Qur’an yang pada setiap episodenya selalu menampilkan tema permasalahan yang berbeda-beda. Tak jarang para penulis naskah kecolongan dengan beberapa dialog yang tidak pantas diucapkan, seperti dialog-dialog yang secara tersirat mengandung norma bahkan pelanggaran norma. Norma dan pelanggaran disini mengacu pada norma yang berlaku di Indonesia. Untuk memeriksa hal tersebut maka dapat dilakukan dengan menggunakan kajian pragmatik implikatur. Tujuan Memahami dan dapat mengaplikasikan serta meningkatkan pemahaman penulis pada norma-norma dalam kehidupan sehari-hari yang ada pada implikatur percakapan pada tayangan Riko The Series, Episode 8 “Lebih Baik Memaafkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendeketan kualitatif dengan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat, data dianalisis menggunakan metode agih dan metode padan. Hasil Penelitian ini mengandung implikatur percakapan sebanyak dua puluh satu data diantaranya 9 data mengandung implikatur asertif, 1 data implikatir direktif dan 11 data implikatur ekspresif, serta empat belas data menunjukkan adanya norma, norma yang paling banyak terkandung dalam tayangan Riko The Series adalah norma kesopanan sebanyak 7 data, yang diikuti dengan norma agama 4 data dan norma kesusilaan 3 data. Diketahui bahwa maksim yang paling banyak terkandung dalam tayangan tersebut adalah maksim penerimaan, maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar tuturan yang mengandung norma dalam tayangan Riko The Series Episode 8 membuat orang lain mendapat keuntungan dibandingkan diri sendiri. Sedangkan untuk pelanggaran pada tayangan terdapat 7 data, yaitu 1 data pada pelanggaran norma agama dan 2 data pada pelanggaran norma kesopanan serta 4 data pada pelanggaran norma kesusilaan.