Penelitian ini berjudul “Implementasi Fungsi Actuating dalam Pengajian Rutin Tafsir Jalalain Ahad Pagi di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Mijen Semarang”. Keaadan masyarakat modern saat ini tengah mengalami krisis spiritual seperti yang disebutkan oleh Sayyed Hossein Nasr dalam bukunya Nestapa Manusia Modern. Hal ini menjadi salah satu PR bagi para da’i ataupun praktisi dakwah guna menjawab segala persoalan hingga menumbuhkan semangat dalam beribadah mad’u.
Dari situlah penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang Pengajian ini dari sudut pandang implementasi fungsi actuating yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan dengan mengambil rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana analisis implementasi fungsi actuating yang diterapkan dalam Kegiatan Pengajian Rutin Tafsir Jalalain Ahad Pagi di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Mijen Semarang?, 2) Bagaimana strength, weakness, opportunities dan treats faktor pendukung dan faktor penghambat dalam Kegiatan Pengajian Rutin Tafsir Jalalain Ahad Pagi di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Mijen Semarang?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi fungsi actuating yang diterapkan dalam pengajian keagamaan guna memberikan informasi seperti apa dakwah yang tepat untuk diterapkan di era Revolusi Industri dan untuk mengetahui SWOT faktor pendukung dan faktor penghambat. Jenis penelitiannya adalah kualitatif deskriptif. Selain itu, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil temuanya dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi Fungsi Actuating dalam Kegiatan Pengajian di zaman di mana manusia tengah mengalami krisis spiritual yaitu dengan menerapkan empat komponen dasar yang ada dalam fungsi actuating. Adapun yang dilakukan dalam kegiatan pengajian ini pemberiam motivasi dilakukan pada saat kegiatan berlangsug dan ini menjadi salah satu faktor terbesar dalam sebuah kegiatan yang dapat mempengaruhi agar jamaah dan mad’u selalu menginkuti di tengah-tengah kesibukannyan. Keikhlasan kyai dan juga pemvberian pemahaman yang pas juga menjadi faktor yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi jamaah/mad’u. Selain itu untuk pemberian bimbingan dan komunikasi serta jalin hubungan yang ada dalam kegiatan pengajian ini dilakukan dengan cara 1) Menyelenggarakan diskusi pada saat pengajian telah usai atau saat sesi tanya jawab ; 2) Mengadakan makan bersama (jamaah putra di gazebo tepatnya di depan ndalem dan jamaah putri di ruang kelas Madrasah Aliyah Al-Musyaffa’, sedangkan untuk para santri di kamarnya masing-masing); 3) Menjalin komunikasi melalui media online atau WA grup dan analisis dari SWOT yang meliputi faktor internal dan eksternal.