Skripsi ini dilatar belakangi oleh Majelis dzikir mualaf Desa Kedondong yang paling aktif dan terkelola dengan baik diantara ketiga komunitas mualaf yang ada di Kabupaten Demak. Majelis dzikir mualaf Desa Kedondong ini, Selain membimbing dan mendampingi para mualaf dalam memperdalam agama seperti diajarkan tata cara sholat, pengetahuan umum, mengaji dan bisnis, mereka juga diajak untuk ziarah atau wisata religi seperti ziarah ke makam Sunan Kalijagaidi Kadilangu, Sunan Kudus dan Sunan Muria. Serta diajak untuk studi banding ke Yayasan Arwaniyah Kudus untuk memperdalam akidah.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana strategi dakwah pengurus Majelis dzikir mualaf dalam meningkatkan pemahaman keagamaan bagi anggotanya di Desa Kedondong ?. 2) Apa kelebihan dan kekurangan strategi dakwah pengurus majelis dzikir mualaf dalam meningkatkan pemahaman keagamaan bagi anggotanya ?
Jenis penellitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi. Data yang sudah terkumpul dianalisis dengan teknik analisis data yang meliputi tahap reduksi data dan tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) stretegi dakwah pengurus Majelis dzikir mualaf dalam meningkatkan pemahaman keagamaan bagi anggotanya serta mampu meningkatkan kesadaran bagi anggotanya melalui program-program yang diberikan seperti diadakannya pengajian satu minggu sekali, pengajian selapanan, pelatihan baca tulis Al-Qur’an dan zarkasi. Metode yang digunakan juga disesuaikan dengan kondisi dan latar belakang mad’u agar mudah diterima dan apa yang diajarkan bisa dipahami dan diaplikasikan di kehidupan sehari-sehari. Seperti metode mauidlah hasanah dengan cara menasehati dengan lemah lembut sehingga bisa sampai ke hati mualaf. 2) Dalam kegiatan dakwah di Majelis dzikir mualaf terdapat kekurangan dan kelebihan dari strategi yang diberikan oleh pengurus seperti terbatasnya dana dan kondisi dari pengurus, adanya ancaman radikal, latar belakang ekonomi mualaf yang menegah kebawah dan faktor usia