Skripsi ini disusun oleh Zulmar Adiguna (NIM: 1701036085) yang berjudul “Analisis Materi dan Metode Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab di Dalam Kitab Ushulusstalasah dan Qowaidul Arba ”.Program Strata 1 Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang tahun 2020. Skripsi ini membahas tentang materi dan metode dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab di dalam kedua kitab beliau yaitu Al-Ushul At-Tsalasah (tiga landasan pokok) dan Al-Qowaidul Arba (empat kaidah pokok).
Penelitian ini menggunkan jenis penelitian pustaka. Sumber data primer dalam penelitian adalah kitab Al-Ushul At-Tsalasah dan Al-Qowaidul Arba. Dalam penelitian ini, penulis memilih empat pendekatan dalam penelitian pustaka yang dianggap sesuai dengan judul yang akan dibahas. Pendekatan tersebut adalah perspektif antropologis, pendekatan interpretatif, dan penelitian biografi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis terhadap kedua kitab tersebut dengan pendekatan yang telah disebutkan dan memanfaatkan sumber-sumber cetak maupun elektronik sebagai bahan studi pustaka.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan: pertama, materi dakwah yang terkandung di dalam kitab Al-Ushul At-Tsalasah dan Al-Qowaidul Arba berkaitan dengan materi ketauhidan dan kesyirikan. Di dalam kitab Al-Ushul At-Tsalasah syaikh seakan-akan berusaha mengenalkan Islam tahap awal bagi para penuntut ilmu yang membaca kitab-kitab beliau. Muatan tauhid di dalam kitab ini tidak sedalam atau spesifik dengan kitab beliau yang berjudul Kitab At-Tauhid. Di dalam kitab Ushulusstalasah syaikh membahas secara menyeluruh namun masih bersifat umum hal-hal yang berkaitan dengan Allah, Rasulullah shallallahu alaihi wasalam, dan agama Islam sebagai agama yang beliau anut dan beliau dakwahkan. Adapun di dalam kitab Qowaidul Arba syaikh memaparkan dengan cukup jelas empat kaidah pokok yang dapat menjatuhkan seseorang kedalam perbuatan kesyirikan. Empat kaidah tersebut meliputi bahwa keyakinan terhadap Allah secara lisan tidak cukup memasukan seseorang kedalam Islam. Kedua, beribadah kepada Allah tidak memerlukan perantara apapun. Ketiga, bahwa sesembahan orang-orang terdahulu cukup beragam dan masih dijumpai hingga saat ini. Keempat, orang-orang jahiliah menyekutukan Allah hanya dalam keadaan lapang namun ketika dalam keadaan sempit mereka kembali kepada Allah. Kaidah-kaidah tersebut sangat jelas dan mudah dipahami oleh hati yang bersih karena dilandaskan pada dalil-dalil yang sangat jelas yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist-hadist nabi.
Kedua, Metode dakwah yang terdapat di dalam kedua kitab tersebut adalah Hikmah dan Mauizha Hasanah. Metode hikmah yang terdapat di dalam kitab tersebut dapat dengan mudah dicermati dari bahasa halus yang digunakan dan di dasari oleh ilmu yang beliau miliki. Sementara itu, metode Mauizha Hasanah tergambar di dalam kitab beliau melalui kegigihan dan keprihatinan beliau yang terus menerus mendakwahi masyarakat Najd pada saat itu yang banyak melakukan kesyirikan dan jauh dari nilai-nilai ketauhidan. Dakwah yang beliau tempuh telah memberikan dampak yang sangat besar bagi perubahan masyarakat Najd yang berarti pengajaran beliau telah tertanam dengan sangat baik. Hal ini dapat dirasakan hingga saat ini di negara Saudi Arabia dan beberapa negara-negara arab lainnya.