Konsep jin dan setan dalam Tafsir al-Mishbah dan the Message of the Quran
Septianing, Andini Rahma (2020) Konsep jin dan setan dalam Tafsir al-Mishbah dan the Message of the Quran. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi baru Andini 1504026102 - andini rahma.pdf - Accepted Version
Download (1MB)
Abstract
Hakekat jin dan setan, sebagai makhluk tak nampak yang wajib diyakini eksistensinya, masih sering disalahpahami oleh banyak kalangan. Karenanya studi untuk mengupas konsep jin dan setan sesuai tuntunan wahyu menempati posisi yang urgen. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan yang mengkomparasikan penafsiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah dan Muhammad Asad dalam The Message of The Qur’an tentang kata kunci jin dan setan. Tafsir al-Mishbah dipilih sebagai representasi tafsir nusantara yang berwawasan moderat, sedangkan The Message dipilih untuk mengetahui perspektif mufasir dari Barat yang rasional. Data dikumpulkan melalui studi literatur kepustakaan kemudian dianalisis secara komparatif selanjutnya ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jin, dalam pandangan M. Quraish Shihab, merupakan makhluk gaib yang pada dasarnya tidak dapat dilihat dengan mata kepala manusia. Sebagaimana manusia, jin diberikan tugas keagamaan yang mengharuskan agar tujuan atau kesudahan seluruh aktivitas mereka adalah beribadah kepada Allah. Dari segi keberagamaan, ada jin yang taat dan ada pula yang durhaka. Yang durhaka dari jin ini bergelar setan. Sedangkan menurut Muhammad Asad istilah “jin” berdasarkan penggunaannya di dalam Al-Quran memiliki beberapa makna yang berbeda. Yang paling umum dijumpai adalah pengertian jin sebagai kekuatan atau wujud spiritual yang, justru karena mereka memang tidak memiliki eksistensi ragawi, berada di luar jangkauan kemampuan indra ragawi manusia. Dalam pandangan Asad pengertian jin ini mencakup “setan”, “kekuatan-kekuatan setani” (syayâthîn) dan juga “malaikati”. M. Quraish Shihab memahami bahwa setan merupakan pendurhaka yang mengajak pada kedurhakaan dari jenis manusia dan juga dari jenis jin. Bahkan semua yang mengakibatkan mudharat atau apapun yang tercela dikategorikan Shihab sebagai setan. Sedangkan Muhammad Asad memahami setan secara lebih luas. Menurutnya, ungkapan syaithan dalam al-Qur’an sering digunakan untuk menggambarkan kecenderungan “setani” yakni sifat yang sangat jahat dalam jiwa manusia, dan terutama segala dorongan batin yang berlawanan dengan kebenaran dan moralitas. Shihab dan Asad sependapat bahwa pada hakekatnya setan tidak memiliki wujud di alam nyata. Godaan dan rayuan yang dialami manusia tidak lain merupakan bisikan negatif yang terdapat dalam diri manusia sendiri. Karenanya Asad menyebut bahwa setan yang asli adalah nafsu manusia sendiri berikut kompleksitas kejiwaannya
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Jin dan setan; Tafsir Al-Qur'an |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Wati Rimayanti |
Date Deposited: | 12 Feb 2022 07:24 |
Last Modified: | 12 Feb 2022 07:24 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15110 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year