Salah satu unsur kebudayaan yang masih dipertahankan masyarakat Indonesia dalam perubahan budaya adalah sistem kepercayaan. Sistem kepercayaan dijadikan sebagai pedoman dan pandangan hidup bagi masyarakat karena warisan leluhur yang harus tetap dilestarikan walaupun di zaman yang modern seperti sekarang ini. Asal usul kepercayaan itu adalah adanya kepercayaan manusia terhadap kekuatan yang lebih tinggi daripadanya. Oleh karena manusia melakukan berbagai hal untuk mencapai ketenangan hidup. Kepercayaan masyarakat terhadap kekuatan yang lebih tinggi mendorong masyarakat untuk mempercayai hal-hal yang gaib. Tradisi memuja tempat-tempat keramat sampai kini masih dilakukan , tindakan tesebut tidak lepas dari adanya mitos. Mitos pada umumnya mengisahkan terjadinya alam semesta, dunia, manusia pertama, terjadinya maut, bentuk khas binatang, bentuk topografi, gejala alam dan sebagainya. Mitos biasanya berkaitan erat dengan kejadian-kejadian fenomena keanehan alam nyata dan alam gaib dalam hubungannya dengan manusia. Mitos yang berkembang diturunkan di dalam lingkungan masyarakat yang diwariskan secara turun temurun. Penelitian ini menitikberatkan pada mitos, karena mitos itu diturunkan secara lisan selama bertahun- tahun lamanya, namun mitos tersebut tidak hilang dan masih dipercaya pada zaman modern seperti ini.
Mitos-mitos Mrapen diwariskan secara lisan oleh masyarakat Mrapen dari generasi ke generasi selama bertahun-tahun, namun tetap dipertahankan dan masih dipercaya sampai sekarang. Mrapen merupakan salah satu peninggalan dari Sunan Kalijaga yang merupakan salah sama Islam di Jawa yang dianggap pintar agama, sehingga mempengaruhi persepsi masyarakat atas keberadaan mitos Mrapen. Terkait dengan fenomena tersebut, terdapatlah masalah yang menarik untuk diteliti.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Mengapa mitos Mrapen masih dipercaya oleh masyarakat sampai sekarang, (2) Bagaimana persepsi masyarakat terhadap mitos Mrapen, (3) Adakah pengaruh mitos Mrapen terhadap masyarakat sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengetahui mengapa mitos Mrapen masih dipercaya oleh masyarakat sampai sekarang, (2) Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap mitos Mrapen, (3) Untuk mengetahui adakah pengaruh mitos Mrapen terhadap masyarakat sekitarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian lapangan atau field research. Subjek dalam penelitian ini adalah warga Dukuh Mrapen dan pengunjung yang datang ke Mrapen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, data primer dan data sekunder diambil dari buku-buku yang relevan. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Mitos Mrapen masih dipercaya oleh masyarakat sampai sekarang, alasan mereka masih percaya yaitu karena Mrapen merupakan peninggalan Sunan Kalijaga yang sudah menjadi keyakinan masyarakat untuk mempercayai mitos Mrapen secara turun temurun sehingga menjadi budaya, (2) Persepsi masyarakat terhadap mitos Mrapen terutama pada batu bobot, mereka tidak hanya mempercayai batu bobot, tetapi mereka juga mempercayai kekuasaan Allah SWT yang terdapat pada batu tersebut, dan bagi mereka hal tersebut tidaklah musyrik, dan (3) Terdapat pengaruh mitos Mrapen terhadap masyarakat sekitarnya baik bagi pemilik warung dan juga pemilik jasa parkir.