Dari slametan weton ke perayaan ulang tahun : telaah desakralisasi simbol budaya di Dukuh Blibak Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati

Maysarotin, Siti (2021) Dari slametan weton ke perayaan ulang tahun : telaah desakralisasi simbol budaya di Dukuh Blibak Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1504016024_SITI_MAYSAROTIN] Text (SKRIPSI_1504016024_SITI_MAYSAROTIN)
1504016024_SITI MAYSAROTIN_FULL SKRIPSI - Siti Maysarotin.pdf - Updated Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan berbagai macam kebudayaan. Tak terkecuali Pulau Jawa. Masyarakat Jawa hidup berdampingan dengan berbagai macam kebudayaan salah satunya adalah tradisi slametan weton. Salah satu daerah yang masih melaksanakn tradisi slametan weton adalah Dukuh Blibak Desa Pulorejo Kecamatan Winong. Masyarakat Dukuh Blibak percaya bahwa ketika mereka melaksanakan tradisi slametan weton mereka akan terhindar dari mara bahaya dan selalu dilindungi oleh Allah. Namun lambat laun tradisi slametan weton mulai terkikis oleh berbagai budaya populer yang masuk ke Indonesia seperti hal nya perayaan ulang tahun. Oleh karena itu saat ini, slametan weton telah mengalami desakralisasi dan di gantikan oleh perayaan ulang tahun. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis mendapati bahwa terjadinya desakralisasi slametan weton dapat terjadi karena kurangnya kesadaran memelihara dan menghargai budaya Indonesia, kurangnya pemahaman terhadap agama dimana banyak orang menggap bahwa slametan weton merupakan hal musyrik karena tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist, serta adanya transisi kebudayaan dan tantangan dalam kehidupan modern. Masyarakat jawa yang hidup di desa mulai mengikuti perkembangan budaya yang ada, dan memilih untuk meninggalkan slametan weton dan menggantikannya dengan perayaan ulang tahun karena adanya faktor teman sebaya, untuk memperoleh pengakuan sosial, serta untuk menjaga penampilan dan gengsi. Proses Desakralisasi dapat berkurang apabila masyarakat jawa dapat melestarikan kebudayaan jawa dengan cara terjun langsung dalam pelaksanaan tradisi serta memberikan edukasi pada generasi muda untuk ikut serta dalam pelestarian suatu tradisi.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Slametan weton; Perayaaan ulang tahun; Desakralisasi; Simbol budaya
Subjects: 300 Social sciences > 303 Social processes > 303.4 Social change
300 Social sciences > 390 Customs, etiquette, folklore > 392 Customs of life cycle and domestic life
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Wati Rimayanti
Date Deposited: 19 Feb 2022 03:40
Last Modified: 19 Feb 2022 03:40
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15129

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics