Faktor ekonomi menjadi salah satu persoalan utama bagi sebagian masyarakat yang kurang mampu. Masyarakat yang kurang mampu harus menjalani kehidupan yang kurang layak yang disebabkan oleh faktor ekonomi.
Salah satu bentuk memanfaatkan dana zakat secara maksimal dengan tidak mengurangi nilai dan manfaatnya merupakan salah satu fungsi pendayagunaan zakat, sehingga dapat berguna dalam meraih kemaslahatan umat. Pendayagunaan zakat yang baik mempunyai beberapa aspek antara lain, perencanaan program, pengorganisasian yang baik, pelakasanaa dan evaluasi program yang sudah terlaksana. Insiatif Zakat Indonesia (IZI) menjadi salah satu lembaga yang memiliki program pendayagunaan zakat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk pendayagunaan zakat program ternak lele di Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) cabang Semarang serta efektifitas dari pendayagunaan zakat pada program ternak lele dalam meningkatkan pendapatan mustahik di Semarang.
Metode penelitian deskriptif kualitatif dipilih oleh penulis untuk menggambarkan obyek penelitian dengan menggunakan fakta yang terjadi dalam penelitian yang kemudian dianalisis dan mengambil kesimpulan. Data primer yang digunakan penelitian ini hasil dari wawancara dengan koordinator dari program ternak lele di IZI Semarang. Data sekunder yang dipakai dalam penelitian ini diambil dari hasil penelitian orang lain yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini.
Hasil analisis riset pada pendayagunaan zakat program program ternak lele di Inisiatif Zakat Indonesia menggunakan teori produktif konvesional: Pertama, Dana yang diperoleh dari Muzaki dialokasikan untuk program Ternak Lele dengan cara memberikan modal untuk usaha atau peralatan yang akan digunakan untuk budidaya ikan lele, Setelah dibudidayakan selama kurang lebih 3 bulan sesuai arahan pendamping lapangan supaya ikan lele berkembang dengan baik. para pengelola diberi kebebasan untuk menjual kembali hasil budidaya kepada tengkulak dan dibantu oleh IZI untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Kemudian, untuk sistem bagi hasil yang diperoleh dari hasil penjualan adalah 50% untuk pengelola, 30% untuk saving dan 20% hasil untuk operasional. Hasil penelitian analisis efektivitas program Ternak Lele ada 4 tolak ukur untuk menentukan efektivitas pada program tersebut yaitu, Ketepatan Sasaran, Sosialisasi Program, Tujuan Program dan Pemantauan atau monitoring. Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa para penerima manfaat program ternak lele mengalami peningktan pendapatan yang awal tidak memiliki penghasilan kini dapat memperoleh penghasilan.