“Upaya Guru BK dalam Mengembangkan Kontrol Diri Siswa Broken Home di MTS NU 02 al Ma’arif Boja Kendal (Analisis Bimbingan Konseling Islam)”. Keluarga broken home adalah keluarga berantakan akibat orang tua tidak peduli dengan situasi dan keadaan keluarga di rumah. Orang tua tidak memperhatikan anak-anaknya baik masalah di rumah, sekolah, sampai pergaulan mereka di lingkungan masyarakat. Kondisi broken home juga bisa diartikan dengan kondisi keluarga yang tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan. Kondisi ini menimbulkan dampak yang besar terutama bagi anak-anak. Anak akan menjadi murung, sedih yang berkepanjangan, dan malu. Selain itu anak juga akan kehilangan pegangan serta panutan dalam masa transisi menuju kedewasaan. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui kondisi kontrol diri siswa broken home di MTS NU 02 Al Maarif Boja Kendal (2) untuk mengetahui dan mendiskripsikan kontrol diri siswa broken home di MTS NU 02 Al Maarif Boja Kendal.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah guru BK dan siswa broken home MTs NU 02 Al Maarif. Data primer adalah wawancara dan observasi. Data sekunder adalah buku, jurnal, majalah, surat kabar dan lain-lain yang relevan dengan judul penelitian ini. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Analisis data meliputi: data reduction, data display, conclusion dan verification.
Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa (1) Kondisi kontrol diri siswa broken home di MTS NU 02 Al Maarif Boja banyak yang tidak dapat mengontrol dirinya seperti bersikap seenaknya, tidak disiplin di dalam kelas. Mereka selalu berbuat keonaran dan kerusuhan hal ini dilakukan karena semata-mata hanya ingin mendapatkan simpati dari teman-teman bahkan guru-guru mereka, mudah tersinggung ketika dikritik apalagi diejek temannya, cepat marah bahkan berkelahi. (2) Upaya guru BK dalam mengembangkan kontrol diri siswa broken home di MTS NU 02 Al Maarif Boja Kendal bila dilihat dari aspek metode bimbingan konseling Islam sudah sesuai. Hal ini karena bimbingan dan konseling Islam bila diklasifikasikan berdasarkan segi komunikasi, pengelompokannya menjadi: metode komunikasi langsung atau disingkat metode langsung dan metode komunikasi tidak langsung atau metode tidak langsung. Dilihat dari aspek metode, bahwa bimbingan dan konseling di MTs NU 02 Al-Ma’arif Boja menggunakan metode langsung yang dalam hal ini metode individual. Demikian pula, pelaksanaan konseling individual dalam mengembangkan kontrol diri siswa broken home di MTS NU 02 Al Maarif Boja ditinjau dari perspektif tujuan bimbingan dan konseling Islam maka pelaksanaan konseling individual sudah sesuai dengan tujuan umum dan tujuan khusus bimbingan dan konseling Islam.