Nama: M. Khandziq Maulana, 131111127. Judul “Bimbingan Rohani Islam Melalui Terapi Shalat Tahajjud Dalam Upaya Mengatasi Distres Spiritual Pasien Penderita Penyakit Kanker di RSI Sultan Agung Semarang”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya penderita kanker yang tidak mampu mencapai respon adaptif spiritual sehingga mengalami distres spiritual. Kondisi distres spiritual pada pasien kanker dapat menghambat proses penyembuhan. Maka bimbingan riahni Islam yang diberikan secara intensif oleh seorang pembimbing di RSI Sultan Agung Semarang melalui pelaksanaan terapi shalat tahajud mampu diperkirakan mampu membantu mengatasi permasalahan tersebut.
Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan distres spiritual pasien kanker dan mengetahui serta menganalisis pelaksanaan bimbingan rohani Islam di RSI Sultan Agung Semarang oleh pembimbing rohani Islam. Manfaat penelitian ini adalah sebagai upaya ilmiah dalam rangka menambah khasanah wawasan keilmuan di bidang bimbingan rohani Islami, khususnya pada upaya mengidentifikasi cara yang tepat sebagai upaya terapeutik bagi pasien kanker dengan distres spiritual. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian seluruh pasien kanker dengan distres spiritual yang dirawat di RSI Sultan Agung Semarang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Sedangkan Metode analisis data dilakukan dengan mendeskripsikan fenomena, mengklasifikasikan data yang diperoleh dan melihat bagaimana konsep-konsep yang muncul saling berkaitan satu dengan lainnya.
Hasil penelitian menunjukan bahwasanya kondisi distress spiritual pasien penyakit kanker di RSI Sultan Agung Semarang sebelum mendapatkan bimbingan yang dilihat dari aspek kecemasan (Anxiety) dan depresi menunjukkan kondisi negatif(tidak baik). Hal itu dilihat dari indikator: (1) anxiety atau kecemasan pasien yang terfokus pada rasa sakit, masalah ekonomi keluarga, persepsi yang fokus pada penyakit berat dan kematian ketika akan operasi. (2) depresi pasien sering mengingat anak yang meninggal tiba-tiba, ingat nasib anak-anak, dan rasa sakit ketika kambuh. Sementara itu, pemecahan masalah yang dilakukan oleh pasien penyakit kanker sebelum mendapatkan bimbingan menunjukkan hal positif, yaitu dengan banyak beristigfar, melaksanakan shalat tahajud secara rutin. Kemudian untuk mengetahui bimbingan rohani Islam melalui shalat tahajjud dilakukan dengan metode langsung dan tidak langsung, apabila pasien menginginkan bimbingan lebih lanjut. Metode langsung dilakukan dengan kunjungan petugas kerohanian pada setiap bangsal dan melaksanakan kegiatan terapi shalat tahajud bersama setiap 2 bulan sekali. Sedangkan metode tidak langsung dilakukan dengan pemutaran ayat-ayat suci al-Qur’an melalui speaker dan pembagian buku pedoman untuk pasien. Dari kedua pelayanan tersebut, memberikan efek yang positif terhadap aspek kecemasannya dan depresi pasien.