Pertumbuhan ekonomi menjadi suatu indikator kemajuan sebuah bangsa. Ekonomi yang terus tumbuh memproyeksikan tingkat kesejahteraan dan kemajuan yang dicapai dari periode satu ke periode berikutnya. Pedagang Kaki Lima di Pasar Karanggede menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari meningkatnya jumlah pedagang sampai dengan didirikannya perusahan-perusahaan ritel dan pusat perbelanjaan modern. Menghadapi kondisi tersebut mendorong pedagang kaki lima untuk mencari cara atau strategi guna menjaga keberlangsungan usahanya. penulis tertarik untuk menemukan strategi-strategi penjualan yang pedagang kaki lima lakukan. Terhadap strategi- strategi tersebut penulis akan melakukan kajian dalam konteks ekonomi islam
Penulis dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan atau feild research. Jenis penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara utuh mengenai suatu gejala atau fenomena yang ada dalam masyarakat.Penelitian skripsi ini akan menggunakan pendekatan kualitatif sebagai bagian dari metode penelitiannya. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Keberadaan toko atau usaha ritel merupakan suatu yang tidak dapat dihindari. Karena pelaku ekonomi jenis ini merupakan penjual langsung suatu produk kepada konsumen tingkat akhir. Usaha ritel memberikan pengaruh terhadap omzet, jenis barang yang dijual dan lokasi yang dipilih oleh pedagang kaki lima pada Pasar Karanggede.
Adapun strategi-strategi yang diterapkan oleh pedagang kaki lima untuk meningkatkan omzet dagangnya meliputi beberapa hal seperti strategi produk, strategi harga dan kualitas, strategi promosi, strategi patnership atau kerjasama, dan strategi lokasi.
2. Kemudian dari strategi-strategi tersebut dikaji menurut perspektif hukum islam dan memberikan hasil sebagai berikut : a) terhadap strategi yang dilakukan oleh pedagang kaki lima Pasar Karanggede, mayoritas atau sebagian besar sudah merupakan barang yang secara umum merupakan barang yang halal untuk diperjual belikan, hanya saja masih terdapat pedagang kaki lima yang menjual produk berupa saren, strategi harga dan kualitas, promosi dan kerjasama sudah sesuai dengan syariah islam, dan strategi lokasi pedagang kaki lima yang menempati trotoar dan fasilitas umum,secara syariah terdapat pendapat yang membolehkan dan melarang hal tersebut dilakukan