Pandemi covid-19 saat ini melanda dunia termasuk Indonesia, sehingga menimbulkan berbagai dampak termasuk dunia bisnis, salah satunya adalah bank syariah. Bank syariah adalah institusi yang memberikan layanan jasa perbankan berdasarkan prinsip syariah. Dimasa pandemi ini, beberapa bank syariah di Indonesia menerapkan program restrukturisasi pembiayaan bagi nasabah yang terdampak pandemi (Covid-19). Restrukturisasi pembiayaan merupakan upaya yang dilakukan bank dalam rangka membantu nasabah agar dapat menyelesaikan kewajibannya.
Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana prosedur restrukturisasi pembiayaan di masa pandemi pada Bank Syariah Mandiri Periode 2020 (Januari-Agustus) dan bagaimana analisis restrukturisasi pembiayaan dimasa pandemi pada Bank Syariah Mandiri Periode 2020 (Januari-agustus). Bentuk penelitian ini adalah kualitatif yaitu data yang pada umumnya berbentuk uraian atau kalimat yang merupakan informasi mengenai keadaan sebagaimana sumber data, dan dalam hubungan masalah yang diselidiki. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa data dokumentasi yangn merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa di masa pandemi ini, Bank Syariah Mandiri menetapkan beberapa tahapan dalam program restrukturisasi antara lain sebagai berikut: melakukan stress-test atas portofolio pembiayaan yang berdampak dan berpotensi terdampak covid-19, menetapkan sektor usaha dan kriteria nasabah, menetapkan restrukturisasi dengan memperhatikan kondisi dampak covid yang dialami nasabah, dan menetapkan kualitas aset. Prosedur pembiayaan Bank Syariah Mandiri dimasa pandemi sesuai dengan aturan POJK No.11/POJK. 03/2020, yaitu: memberikan relaksasi (keringanan) pengembangan kewajiban pokok/margin grace period (kelonggaran waktu), memberikan perpanjangan jangka waktu, penyesuain margin selama grace period. Pembiayaan dimasa pandemi Bank Syariah Mandiri Periode 2020 dari Bulan Januari hingga Bulan Agustus megalami fluktuasi dengan total pembiayaan 5.440,237