Permasalahan yang sering dihadapi masa remaja awal hingga pertengahan yaitu krisis identitas terhadap dirinya sendiri. Remaja dalam menggunakan media sosial seringkali mengunggah foto narsisnya dan berpose seperti model di media sosial pribadinya. Remaja menjadi salah satu yang melakukan hal tersebut karena masih memiliki ketidakstabilan emosi. Dari hal tersebut dapat kita ketahui bahwa remaja memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam aktivitas dengan media sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris hubungan antara kecenderungan narsistik di media sosial dengan kepercayaan diri pada remaja karang taruna. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dengan jumlah sempel yang digunakan 133 remaja karang taruna yang tercatat aktif di perumahan jatisari. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan skala kecenderungan narsistik dan skala kepercayaan diri. Skala yang digunakan untuk pengambilan data yakni menggunakan skala Likert. Teknik analisis data menggunakan uji statistik Spearman Rho dengan bantuan program SPSS for windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa Remaja karang taruna di perumahan jatisari mijen semarang di dominasi oleh laki – laki (58,6%) dibandingkan dengan perempuan (41,4%). Sumbangan efektif kecenderungan narsistik terhadap kepercayaan diri (R Squared = 0,262 atau 26,2%). Hasi uji hipotesis menunjukan koefisien signifikansi sig. (2-tailed) sebesar P= 0,000 sehingga (P< 0,01) dan nilai korelasi adalah 0,666 yang bearti hipotesis diterima. Dapat dilihat dari hasil penelitian jika kepercayaan diri semakin tinggi maka semakin tinggi pula kecenderungan narsistik pada remaja, begitu pula sebaliknya. Disimpulkan bahwa penelitian ini ada hubungan antara kecenderungan narsistik di media sosial dengan kepercayaan diri pada remaja karang taruna di perumahan jatisari mijen semarang.