Sebagai salah satu amal ibadah yang penting dalam agama Islam, wakaf mempunyai peran yang cukup penting dalam perkembangan umat. Dalam penerapan dan aplikasinya bahkan peraturan perundang-undangan yang mengatur wakaf kurang begitu diketahui oleh masyarakat khalayak. Masyarakat Indonesia kurang begitu mengetahui sistem pengelolaan wakaf yang selaras ataupun membuahkan hasil yang memuaskan dan tepat sasaran sebagaimana yang diharapkan, melainkan hanya memasrahkan semuanya kepada nadzir ataupun badan hukum wakaf setempat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu sebuah metode penelitian ilmu-ilmu sosial yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata. Dalam hal ini penulis mengumpulkan dan menganalisis data-data hasil dari studi kepustakaan yang berasal dari buku-buku ilmiah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan wakaf di Indonesia merupakan hal yang baru tumbuh, sehingga perlu adanya pengawasan dan cara yang tepat dalam pemanfaatan dan pengelolaannya, bagaimana benda wakaf itu bisa menjadi lebih produktif dan menghasilkan nilai guna yang lebih baik untuk jangka waktu panjang. Padahal apabila kita lebih jauh menggeluti mekanisme wakaf seharusnya itu menjadi peluang sendiri dan sesuatu yang baru dalam pertumbuhan ekonomi, infrastruktur negara, tak kalah penting yaitu menambah tingkat kerohanian masyarakat muslim itu sendiri. Apalagi dengan wakaf tunai bisa memberi kesempatan lebih lebar untuk menciptakan wakaf yang produktif dan bisa dilaksanakan oleh setiap lini masyarakat - yang mampu dan memenuhi rukun dan syarat wakaf - terlebih yang tidak memiliki tanah wakaf.