Perkawinan merupakan salah satu hal yang tidak dapat terlepas dari tradisi yang telah berkembang di masyarakat. Tradisi Tajdid Al-Nikah adalah salah satu bentuk tradisi masyarakat Desa Karangdadap yang dilakukan oleh pasangan suami istri ketika memiliki persoalan rumah tangga yang timbul karena masalah ekonomi yang dapat menyebabkan percekcokan. Melihat persoalan tersebut, pasangan suami istri beranggapan bahwa ada hal yang harus dibenahi sehingga harus diadakan tajdid al-nikah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mendorong masyarakat melakukan tradisi tajdid al-nikah serta mengkaji bagaimana hukum melaksanakan tradisi tajdid al-nikah dengan alasan perbaikan ekonomi yang terjadi di Desa Karangdadap Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan.
Penulisan skripsi ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), dengan sumber data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data tersebut menggunakan metode wawancara dan observasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulakan tradisi tajdid al-nikah yang terjadi di Desa Karangdadap Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan adalah karena tidak tepatnya hitungan jawa pada pelaksanaan pernikahan yang pertama. Faktor yang melatarbelakangi pelaksaaan tradisi ini adalah masalah ekonomi, tidak memiliki keturunan serta kepercayaan adat setempat yang menimbulkan adanya konflik dalam rumah tangga. Tradisi ini termasuk kategori ‘urf shahih karena sudah menjadi pedoman masyarakat serta maslahat yang diperoleh juga tidak sedikit. Namun, karena pelaksanaannya dilandaskan kapada hal-hal mistik menyebabkan tradisi ini bertentangan dengan syara’atau ‘urf fasid dan merupakan perbuatan syirik.