Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi yang sangat canggih dapat memudahkan seseorang untuk mendengarkan lagu dalam sebuah aplikasi. Lagu merupakan obyek hak cipta yang dilindungi dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014. Namun realitanya masih banyak persaingan dagang yang tidak sehat dengan menggunakan lagu tanpa meminta izin kepada pencipta lagu.
Skripsi ini berjudul “PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA LAGU ATAS KARYA CIPTA YANG DIBAJAK ORANG LAIN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 (STUDI PUTUSAN NOMOR : 7/Pdt.Sus-HAKI/Cipta/2019/PN Niaga Sby)”, adapun fokus permasalahannya adalah bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap pencipta terkait pembajakan lagu secara illegal dan bagaimana analisis putusan hakim terkait hak cipta atas penggunaan lagu tanpa izin pencipta dalam putusan nomor : 7/Pdt.Sus-HAKI/Cipta/2019/PN Niaga Sby.
Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif (docktrinal) karena dalam skripsi ini peneliti berusaha untuk menganalisis Putusan Pengadilan Nomor : 7/Pdt.Sus-HAKI/Cipta/2019/PN Niaga Sby yang telah berkekuatan hukum tetap. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kasus (cese approach), yaitu pendekatan yang dilakukan dengan mengkaji kasus-kasus yang terjadi lalu dihubungkan dengan peraturan perundang-undangan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Perlindungan hukum terhadap hak cipta sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014, yaitu dengan dengan konsep tentang hak eksklusif sebagai hak yang hakikat dan alami yang dimiliki oleh pencipta, sehingga hak ekslusif menjadi jaminan bagi pencipta dalam mendapatkan perlindungan hukum. Perlindungan hukum terhadap pencipta yang mengalami kerugian hak ekonomi berhak mendapat ganti rugi. Bentuk perlindungan hukum terhadap pencipta atas pembajakan lagu yang dilakukan pihak lain tanpa izin, berdasarkan pasal 74, Pasal 96 dan Pasal 112 sampai dengan Pasal 119 Undang-Undang Hak Cipta yaitu penghapusan kekuatan hukum pencatatan ciptaan, pemberian ganti rugi dan berhak menuntut secara pidana. Perlindungan hukum adalah berbagai upaya hukum yang harus diberikan oleh apparat penegak hukum untuk memberikan rasa aman, baik secara pikiran maupun fisik dari gangguan dan berbagai ancaman dari pihak manapun. 2) putusan hakim dalam putusan no 7/Pdt.Sus-HAKI/Cipta/2019/PN Niaga Sby yang menyatakan bahwa tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan menggunakan lagu anak-anak tanpa izin. Berdasarkan fakta-fakta dalam persidangan, sudah jelas telah menggunakan lagu tanpa izin yang mengakibatkan kerugian. Putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yaitu memang benar penggandaan lagu yang dilakukan oleh tergugat dan turut tergugat dalam mainan anak-anak dan setelah adanya putusan ini maka penggugat mendapatkan perlindungan hukum yang berkuatan hukum tetap.