Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) pada 24 Maret 2020. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi guru PAI agar pembelajaran tetap berjalan dengan lancar. Untuk itu, kreativitas guru PAI sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar demi terciptanya pembelajaran yang efektif, terutama kreativitas dalam menggunakan media pembelajaran daring.
Penelitian ini mengambil fokus permasalahan: 1) Bagaimanakah kreativitas guru Pendidikan Agama Islam dalam menggunakan media pembelajaran daring, dan 2) Apa sajakah faktor yang memengaruhi kreativitas guru Pendidikan Agama Islam dalam menggunakan media pembelajaran daring.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan di SMPN 3 Ngrambe Ngawi. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang penulis gunakan yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif dengan model Miles & Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa guru PAI sudah tergolong kreatif karena menggunakan lebih dari dua media pembelajaran daring, hal tersebut diuraikan sebagai berikut: a) Guru PAI melakukan perencanaan dalam mengkreasikan media pembelajaran dengan mengikuti pelatihan-pelatihan, seperti: pelatihan Ms. Office 365, MGMP Kabupaten, MGMP guru di sekolah, pelatihan di sekolah mengenai pembelajaran, dan pelatihan di Kabupaten; b) Guru menggunakan media pembelajaran dengan sangat terampil. Guru PAI menggunakan WhatsApp yang kemudian dikombinasikan; c) Guru mengamati dampak penggunaan media dengan absensi, ketercapaian tujuan, dan hasil belajar peserta didik; d) faktor pendukung yaitu fasilitas yang memadai, perhatian orang tua dan peserta didik, lingkungan sekitar, kepahaman tentang IT (Information Technology); e) faktor penghambat: sinyal dan paket data, ekonomi orang tua, ABK yang sudah dibimbel, letak geografis, memori handphone yang penuh, kurang memahami materi, tidak dapat mengakses platform atau link.
Saran yang bisa untuk dijadikan pertimbangan setelah adanya penelitian ini yaitu hendaknya pihak SMPN 3 Ngrambe Ngawi tetap mempertahankan dan meningkatkan kreativitasnya dalam mengkreasikan media pembelajaran daring agar lebih bervariasi lagi sehingga peserta didik merasa nyaman ketika melaksanakan pembelajaran daring.