Budaya patriarki telah melahirkan ketidakadilan dalam hubungan gender, yang memosisikan perempuan selalu lebih rendah, sedangkan laki-laki selalu ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi. Apabila kita meyakini bahwa Allah Maha Adil, maka kita percaya tidak mungkin Allah mendukung ketidakadilan. Kemudian jika ada ayat-ayat Al-Quran yang dipahami secara patriarkis dan menciptakan ketidakadilan, maka yang salah pasti bukan ayat Al-Qurannya, melainkan pemahamannya. Sekarang ini, sudah banyak tafsir-tafsir baru yang menggunakan perspektif keadilan gender yang sudah seharusnya gencar disosialisasikan dalam masyarakat muslim agar bisa membantu mengikis budaya patriarki dan mengkonstruksi relasi gender yang adil.
Kaum perempuan lebih sering didikte diluar kuasanya sesuai pandangan laki-laki seperti cara berpakaian, merias diri, berjalan, berperilaku, dan sebagainya. Pekerjaan perempuan pun di wilayah domestik seperti memasak, mengurus anak, dan sebagainya dianggap pekerjaan yang remeh dan harus menjadi pengabdi laki-laki. Hal-hal tersebut terjadi karena konstruksi sosial masyarakat.
Maka dari itu, kondisi ketimpangan gender akibat ideologi patriarki yang tertanam pada masyarakat tidak sesuai dengan ajaran ideal Rasulullah Saw. yang mana banyak merugikan, khususnya kaum perempuan. Dalam hal ini, perlunya penyadaran dari yang telah sadar pada masyarakat yang belum menyadarinya atas kondisi timpang yang terjadi untuk menciptakan masyarakat ideal dan menumpaskan kerugian-kerugian yang dialami. Banyak cara atau media untuk memberikan edukasi penyadaran atas ketimpangan yang terjadi, salah satunya melalui karya sastra.
Dari latar belakang tersebut penelitian ini merumuskan permasalahan yaitu bagaimana bentuk-bentuk representasi ideologi patriarki pada ranah domestik (privat) dan publik yang terdapat dalam novel Perempuan di Titik Nol.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis isi (content analysis). Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensiinferensi yang dapat ditiru (replicabel) dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa bentuk-bentuk ideologi patriarki yang meliputi pekerjaan, seksualitas, dan budaya pada ranah privat dan publik yang terdapat dalam novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal El Saadawi.