Proses pembelajaran tahfidzul Qur’an di pondok pesantren Raudlatul Falah Ds. Bermi Kec. Gembong Kab. Pati
Nasihah, Kholisatin (2013) Proses pembelajaran tahfidzul Qur’an di pondok pesantren Raudlatul Falah Ds. Bermi Kec. Gembong Kab. Pati. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
094211013_Skripsi_Coverdll.pdf - Cover Image
Download (760kB) | Preview
094211013_Skripsi_Bab1.pdf - Accepted Version
Download (209kB) | Preview
094211013_Skripsi_Bab2.pdf - Accepted Version
Download (408kB) | Preview
094211013_Skripsi_Bab3.pdf - Accepted Version
Download (173kB) | Preview
094211013_Skripsi_Bab4.pdf - Accepted Version
Download (131kB) | Preview
094211013_Skripsi_Bab5.pdf - Accepted Version
Download (73kB) | Preview
094211013_Skripsi_Bibliografi.pdf - Bibliography
Download (91kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode diskriptif analitis. Data penelitian dikumpulkan kemudian dianalisis dengan metode dianalisis dengan metode diskriptif yaitu dengan menelaah seluruh data kemudian diambil hal yang pokok kemudian disusun secara sistematis.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana proses pembelajaran Tahfidzul Qur’an di pondok pesantren Raudlatul Falah Ds. Bermi kec. Gembong Kab. Pati”. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pelaksanaan dan juga metode mengajar ustadz terhadap anak-anak yang berusia sekitar 6-12 tahun.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa metode yang dipakai adalah
a. Metode musafahah
b. Metode resitasi
c. Metode takrir
d. Metode mudarasah
Proses pendidikan dan pengajaran itu berjalan secara bertahap, saling melengkapi, dan berkesinambungan. Artinya, jika anda sukses menanamkan cinta anak pada Al-Qur'an sejak tahap pertama maka untuk tahap selanjutnya, yaitu tahap anak berusia 6-12 tahun, proses pengajaran itu akan lebih mudah dijalankan, karena pengajaran pada tahap ini bisa dibagi manjadi dua yaitu Pertama, berinteraksi dengan anak berusia 7-10 tahun. Dalam tahap ini kita menggunaka syara', “Ajarlah anak-anak pada usia 7 tahun dan pukullah jika sudah sampai 10 tahun”. Pada usia 7-10 tahun seorang anak itu lebih banyak membutuhkan bimbingan, dukungan dan dorongan dari siksaan, sanksi, dan celaan. Kedua, berinteraksi dengan anak berusia 11-13 tahun. Kemampuan daya tangkap anak akan bertambah seiring bertambahnya usia. Bersamaan dengan itu pula mulai tumbuh potensi-potensi anak yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan Al-Qur'an. Namun, seorang pendidik tetap harus berusaha sekuat tenaga untuk menanamkan Al-Qur'an pada hati anak didiknya dengan baik. Untuk mendukung anak menghafal Al-Qur'an, kita sebagai orang tua bisa memasukkan mereka ditempat Tahfidz Al-Qur'an yang bagus dan kalau bisa yang dekat dengan rumah.
Seorang pendidik harus mengetahui karakter anak-anak yang ia bimbing. Beikut ini standar penting yang harus diingat oleh seorang pendidik dalam memahami karakteristik anak agar dapat membantu dalam menanamkan cinta anak pada Al-Qur’an.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hafalan al-Qur'an; Tahfidul Qur'an |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1224 Recitation and Reading 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.77 Islamic religious education |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 17 Feb 2014 07:23 |
Last Modified: | 17 Feb 2014 07:23 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1543 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year