Masjid Jogokariyan dulunya adalah langgar (mushola) kecil yang berada di pojok kampung, Masjid yang beralamat di Jalan Jogokariyan No.36, Mantrijeron, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Masjid Jogokariyan menjadi salah satu masjid percontohan yang ada di Indonesia, dalam hal pengelolaan dan pengalokasian dana yang di dapat masjid, guna kemaslahatan jama’ah masjid itu. Secara administratif, masjid ini dapat dibilang rutin dalam pembuatan laporan keuangan, sehingga dapat diketahui bagaimana posisi keuangan masjid oleh para jama’ah, dengan mengedepankan prinsip keterbukaan. Kegiatan-kegiatan dalam masjid Jogokariyan tidak hanya pada hal-hal yang sifatnya ubudiyyah, tetapi juga melakukan kegiatan yang bersifat sosial, yakni terjun ke masyarakat dengan melakukan kegiatan bhakti sosial. Hal tersebut yang menjadikan perbedaan antara masjid Jogokariyan dengan masjid-masjid umumnya yang ada di Indonesia.
Dari latar belakang di atas, ada beberapa hal yang penulis fokuskan pada penelitian ini, dengan tujuan sebagai berikut: Pertama, Mendeskripsikan pengelolaan keuangan masjid Jogokariyan Yogyakarta dalam rangka meningkatkan kegiatan dakwah; Kedua, Mengetahui dan menganalisa alokasi pengelolaan keuangan masjid Jogokariyan Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumen. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari informan dan data-data administratif yang berasal dari pengurus masjid Jokokariyan, sedangkan data sekunder diperoleh dari data-data yang terkait dengan penelitian penulis, baik berupa buku, makalah, jurnal, atau tulisan ilmiah lainnya. Penelitian ini juga menggunakan teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan induktif, yakni pengumpulan data yang selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis dan menggunakan uji keabsahan triangulasi data.
Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa: Pertama, masjid Jogokariyan menggunakan metode dakwah bil hal, dengan wujud nyata untuk menjadi solusi kebutuhan masyarakat. Selain itu, masjid Jogokariyan menggunakan konsep pengelolaan keuangan “Saldo Nol Rupiah”, dengan harapan dana infaq untuk sesegera mungkin dikeluarkan untuk keperluan kemaslahatan Jama’ah masjid serta lingkungan di sekitarnya; Kedua, dengan alokasi dana yang telah diterapkan di masjid Jogokariyan, dapat disimpulkan dengan model pengelolaan keuangan di masjid Jogokariyan berjalan sesuai dengan fungsinya.