Penelitian ini dilatarbelakangi oleh bagaimana metode yang mudah digunakan untuk menghafal juz’amm oleh anak-anak di madrasah yang bukan berbasis tahfidz, selain itu dengan menerapkan budaya religius salah satunya pendekatan kepada al-Qor’an dapat meminimalisir keresahan berupa kenakalan remaja ditambah dengan kehadiran mobile phone tentu mempengaruhi belajar akademik apalagi belajar agama. Selain itu juz’amma penting untuk bekal untk masa depan . Background keluarga yang belum bisa menjamin maka kompetensi Kepala sekolah dalam mengelola lingkungan sekolah patut diperhatikan.
Penelitian ini mengambil fokus permasalahan yaitu: 1) Bagaimana pengelolaan program hafalan juz’amma oleh kepala madrasah MI Mathlabul Ulum Dukuhtengah? 2) Apa saja faktor penghambat dan pendukung program hafalan juz’amma di MI Mathlabul Ulum Dukuhtengah?. Menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Pengelolaan program hafalan juz’amma di MI Mathlabul Ulum melalui proses fungsi manajemen dengan tahap perencanaan yaitu penyusunan strategi dengan pembiasaan, membuat jadwal pembagian surah untuk setiap tingkatan kelas, lalu proses pengorganisasian memberikan tanggung jawab kepada wali kelas selama pelaksanaan program, selanjutnya pelaksanakan dilakukan setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai dengan metode talqin dan membacakan ayat-ayat yang akan dihafal (Qirooati), pengawasan kepala madrasah dilakukan dengan mengontrol kegiatan dan melakukan evaluasi informal jika terdapat kendala. 2) Faktor pendukung yaitu minat siswa dan dukungan wali murid, sedangkan faktor penghambat yaitu kemampuan anakyang berbeda-beda dan kompetensi wali kelas dalam menjadi mentor hafalan.
Hasil penelitian memberikan saran bahwa pengelolaan program hafalan di MI Mathlabul Ulum cukup baik dan mudah bagi anak-anak, namun lebih baik jika diberlakukan evaluasi secara formal dan baku, kemudian sebisa mungkin mengadakan pelatihan membaca al-Qur’an untuk para wali kelas.