Pandemi covid-19 tengah melanda Indonesia, di sisi lain aktivitas dalam dunia pendidikan harus tetap berjalan. Pada tahun 2020 Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang telah menerapkan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) Online. PJJ tersebut dilaksanakan untuk memberikan ruang lebih banyak mendiklat pegawai Kemenag di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah, di tengah keterbatasan yang melanda selama pandemi covid-19. Namun pada pelaksanaannya, peneliti menemukan beberapa problematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konteks penyelenggaraan PJJ, input, proses dan produknya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif explanatif dengan pendekatan studi kasus evaluasi program. Metode dan teknik yang digunakan adalah wawancara, telaah dokumen dan observasi. Hasil penelitian dalam aspek input berupa sistem kerja yang diterapkan ialah sehari kerja di rumah dan sehari kerja di kantor, kurikulum yang diterapkan pada pelaksanaan PJJ sudah menyesuaikan dengan ketentuan dari Kemenag pusat, walaupun pada pelaksanaan mengajarnya terkadang dilakukan inovasi. Pada proses PJJ, lembaga telah mengadakan bimtek untuk seluruh pegawai sehingga tidak ada kesenjangan dalam menggunakan teknologi, kuantitas peserta semakin banyak, namun terdapat kendala susah sinyal, dan setiap peserta diberi pulsa saat pelatihan berlangsung. Sedangkan hasil yang dicapai pada pelaksanaan PJJ semua peserta lulus dengan nilai rata-rata 90,60. Rekomendasi untuk pihak lembaga agar pelaksanaan PJJ diprioritaskan untuk masuk dalam program kerja di tahun mendatang berupa kuantitas peserta dan kelas diperbanyak, serta fasilitas lembaga untuk melakukan pendidikan secara daring diperbagus.