Damapak globalisasi mengakibtakan pengaruh budaya barat masuk ke Indonesia secara bebas. Perkembangan tersebut tentunya memiliki banyak dampak positif dan negatifnya bagi generasi muda terutama dalam bidang pendidikan, para pelajar yang kurang bijak dalam menyikapinya dapat mengalami kemiskinan dan kemrosoatan moral atau akhlak. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin disekolah memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan penyelenggaraan pendidikan di sekolah untuk itu kepala sekolah berperan penting dalam membentuk akhlak siswa dengan menciptakan budaya sekolah sebagai upaya dalam mengantisipasi dampak buruk dari pesatnya arus globalisasi.
Penelitian ini mengambil fokus permasalahan yaitu (1) Bagaimana peran kepala sekolah dalam pembentukan akhlak siswa melalui budaya sekolah di Madrasah Tsanawiyah Thoriqotul Ulum Tlogoharum Wedarijaksa Pati? (2) Apa saja fakor pendukung dan penghambat peran kepala sekolah dalam pembentukan akhlak siswa melalui budaya sekolah di Madrasah Tsanawiyah Thoriqotul Ulum Tlogoharum Wedarijaksa Pati?
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data menggunakan beberapa metode, yaitu: dokumentasi, observasi, dan wawancara. Setelah data diperoleh kemudian dilakukan analisis data dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan. Sehingga data tersebut dapat ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Peran kepala sekolah dalam membentuk akhlak siswa melalui budaya sekolah mencakup 7 hal yaitu: kepala sekolah berperan sebagai edukator dengan memberikan nasehat kepada warga sekolah melalui upacara bendera kepala sekolah berperan sebagai seorang manajer dilakukan dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu POAC melalui program sholat dhuha, kegiatan doa dan asmaul husna, ziarah kubur, upacara bendera yang didasarkan pada visi, misi dan tujuan. Kepala sekolah bereran sebagai administrator dengan melakukan pencatatan dan dokumentasi siswa yang melanggar kedalam buku skorsing. Kepala sekolah sebagai supervisor dilakukannya dengan memantau dan memastikan guru melaksanakan kegiatan doa dan asmaul husna tiap pagi Kepala sekolah berperan sebagai leader, dilakukannya dengan melakukan tugasnya mendelegasikan wewenang dan memimpin kegiatan melalui kegiatan sholat dhuha, kegatan membaca doa dan asmaul husna sebelum mulai kegiatan pembelajaran, kegiatan ziarah kubur, dan program upacara bendera, kepala sekolah sebagai inovator dengan membuat inovasi penjadwalan kegiatan sholat dhuha, dan kepala Kepala sekolah berperan sebagai motivator dilakukannya dengan memberikan motivasi dan dorongan kepada warga sekolah melalui kegiatan upacara bendera saat bertugas menjadi pembina upacara (2) Faktor pendukung peran kepala sekolah dalam membentuk akhlak siswa melalui budaya sekolah adalah dukungan dari guru, dan masyarakat sekitar sekolah dan faktor penghambat peran kepala sekolah dalam membentuk akhlak siswa melalui budaya sekolah adalah terbatasnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan sholat dhuha, kondisi lingkungan tempat tinggal siswa dan pandemi covid-19.