Dewasa ini banyak sekali permasalahan mengenai rendahnya kualitas guru di Indonesia. Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia, karena guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan maka kuncinya adalah meningkatkan kualitas guru. Kompetensi guru yang tertuang dalam UU No.14 tahun 2005 merupakan bekal utama yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam menjalankan tugasnya secara profesional. Akan tetapi tanggung jawab guru pada masa ini menuntut guru tidak hanya memiliki kemampuan profesional tetapi juga harus memiliki nilai-nilai yang mampu membentuk watak dan pribadi peserta didiknya dalam menghadapi dunianya.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kemerosotan moral pada siswa yang berdampak pada guru yang dianggap gagal dalam mendidik dan memberi suri tauladan. Maka dari itu penelitian ini akan menela’ah kitab At-Tibyan Fi Adabi Hamalati Al-Qur’an yang akan mendeskripsikan mengenai konsep guru menurut Imam Nawawi Al-Dimasyqi dan mencari relevansinya terhadap kompetensi guru dalam UU No.14 tahun 2005.
Penelitian ini menggunakan pendekatan historis-faktual (factual approach) dengan jenis penelitian studi pustaka (library research). Data diperoleh melalui studi dokumentasi untuk mengumpulkan dokumen-dokumen dari sumber data primer. Dalam analisisnya, peneliti menggunakan analisis isi atau dokumen (content or document analysis). Penelitian ini menerapkan analisis isi guna mengetahui penafsiran atas konsep guru dalam kitab at- Tibyan fi Adabi Hamalati Al-Qur’an. Setelah mendapatkan informasi yang dibutuhkan, peneliti akan menganalisis relevansinya terhadap kompetensi guru dalam UU No. 14 tahun 2005.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep guru dalam kitab At-Tibyan Fi Adabi Hamalati Al-Qur’an dapat diklasifikasikan menjadi 3 aspek yaitu 1); Kriteria dan syarat guru, meliputi: berniat mengharap ridha Allah, ikhlas, jujur, berkompeten dan menghiasi diri dengan akhlak terpuji. 2); Tugas dan tanggung jawab guru, meliputi: memperlakukan murid dengan baik, menasehati murid, dan mendidik murid dengan akhlak mulia secara bertahap. 3); Adab dan kepribadian guru, meliputi: semangat mengajar, tidak mengharap hasil duniawi, dan bersikap lembut dan rendah hati. Sedangkan relevansinya dapat kita lihat dari isi dan tuntutan-tuntutan yang harus dipenuhi oleh seorang guru agar menjadi guru yang baik dan profesional. Konsep guru yang tercantum dalam kitab At-Tibyan Fi Adabi Hamalati Al-Qur’an memiliki pengertian dan isi yang selaras dengan UU No.14 Tahun 2005 tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.