Dalam kehidupan bermasyarakat yang majemuk muncul kebiasaan yang mengakibatkan lahirnya adat-istiadat, budaya, dan tradisi. Tradisi adalah suatu kebiasaan dan nilai-niali yang diwariskan secara turun temurun. Pada setiap tradisi terdapat ritual atau prosesi khusus yang dianggap sakral. Di dalam tradisi biasanya mengandung banyak unsur dan nilai-nilai pendidikan, pengetahuan dan pengalaman. Nilai-nilai memberikan dampak positif bagi masyarakat apabila diterapkan dengan baik dan sesuai dengan semestinya. Salah satunya adalah tradisi Saparan atau merti desa yang ada di Manggihan, Getasan Semarang.
Pada tradisi Saparan atau Merti Desa Manggihan, Getasan Semarang hadir sebagai bentuk rasa syukur, dan menghormati leluhur. Dengan demikian rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apa nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang terkandung dalam tradisi Saparan di Manggihan, Getasan, Semarang?
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kulitatif deskriptif berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedang teknik analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kemudian penarikan kesimpulan. Setelah dilaksanakan semua rangkaian di atas didapatkan hasil bahwa tradisi Saparan mengandung nilai-nilai pendidikan islam didalamnya. Nilai neilai tersebut diantaranya adalah: (1) Nilai Gotong Royong atau Taawun, (2) Nilai Persaudaraan atau Ukhuwah, (3) Nilai Toleransi atau Tasamuh, dan (4) Nilai Syukur dan Taqwa kepada Allah Swt.