Skripsi ini membahas tentang pendidikan agama Islam anak dalam keluarga buruh pabrik rokok PT. Djarum Super, dengan kondisi para orang tua yang kurang bisa memberikan pendidikan agama Islam kepada anaknya. Juga, para orangtua yang kurang bisa memberikan teladan agama. Sering kali para orang tua menyuruh anak belajar agama tanpa adanya perhatian dan andil dari pihak orangtua, karena yang terpenting para orang tua sudah mengingatkan dan membayar pendidikan anak mereka.Dengan adanya fenomena tersebut membuat peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, bagaimana polapendidikan agama Islam anak pada keluarga buruh pabrik rokok PT. Djarum Super di Wonorejo Karanganyar Demak dan bagaimana problematika-problematika pendidikan agama Islam anak pada keluarga buruh rokok pabrik PT. Djarum Super di Wonorejo Karanganyar Demak. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pola pendidikan agama Islam dan problematika-problematika pendidikan agama Islam anakpada keluarga buruh pabrik rokok PT. Djarum Super di Wonorejo, Karanganyar, Demak.
Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian lapangan (Field research) dengan menggunakan metode pendekatan penelitian kualitatif deskriptif.Yang didapatkan berdasarkan teknik pengumpulan data berupa hasil wawancara, observasi, serta dokumentasi. Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan teori Miles and Huberman dengan melalui tahapan-tahapan yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan/verifikasi).

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pola dan problematika pendidikan agama Islam anak dalam keluarga buruh pabrik rokok PT. Djarum Super diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu, kelompok keluarga santri dan kelompok keluarga abangan. Materi pendidikan agama Islam kelompok keluarga santri meliputi pendidikan akidah, ibadah, akhlak, dan materi dasar seputar do’a sehari-hari. Menggunakan metode cerita, pembiasaan, keteladanan, tarhib (hukuman/sanksi), ganjaran, ‘ibrah, dan nasihat.Menggunakan pola asuh demokrasi, otoriter, dan permisif.Dengan problematika pendidikan agama Islam meliputi minimnya penghasilan (ekonomi), dan minimnya pengetahuan orang tua dalam materi pendidikan agama Islam. Sedangkan materi pendidikan agama Islam kelompok keluarga abangan ialah pendidikan akhlak.Selain materi tersebut, mayoritas diserahkan sepenuhnya kepada lembaga pendidikan (Madrasah Diniyah, TPQ, Ustadz, maupun sekolah formal).Metode yang diterapkan meliputi metode tarhib (hukuman/sanksi), ganjaran, dan nasihat. Pola asuh yang diterapkan yaitu pola asuh demokrasi, otoriter, dan permisif. Sedangkan problematika pendidikan agama Islam meliputi minimnya penghasilan (ekonomi), minimnya pengetahuan orang tua dalam materi pendidikan agama Islam, dan minimnya teladan serta pengawasan dari orangtua akan pentingnya pendidikan agama Islam.