Tinjauan hukum Islam terhadap jual beli bawang merah yang masih dalam tanah studi kasus Desa Rengaspendawa Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes
Afiyah, Isna Rohmatul (2020) Tinjauan hukum Islam terhadap jual beli bawang merah yang masih dalam tanah studi kasus Desa Rengaspendawa Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
SKRIPSI_132311141_ISNA_ROHMATUL_AFIYAH.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Jual beli ialah suatu perjanjian tukar menukar benda atau barang yang mempunyai nilai secara sukarela diantara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan syara’ dan disepakati. Sahnya jual beli dalam Al-Qur’an dan Hadits yaitu apabila memenuhi ketentuan syarat dan rukun. Dalam syarat dan rukun jual beli yaitu harus ada barang yang jelas dapat ditimbang serta dituliskan, selain itu adanya unsur kerelaan antara penjual dan pembeli. Berangkat dari dasar ketentuan diatas penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan yang ada di Desa Rengaspendawa kecamatan Larangan kabupaten Brebes bahwa adanya transaksi jual beli bawang merah yang masih dalam tanah.
Kajian ini merupakan penelitian kualitatif, sumber data yang diambil dari sumber data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari masyarakat Desa Rengaspendawa kecamatan Larangan kabupaten Brebes dan sumber data sekunder didapat dari catatan dan buku- buku yang terkait dengan permasalahan diatas. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan tekhnik analisis data yang digunakan yaitu dengan analisis normatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa mengenai transaksi jual beli bawang merah yang masih dalam tanah di desa Rengaspendawa kecamatan Larangan kabupaten Brebes menurut ketentuan hukum Islam tidak memenuhi syarat dan rukun jual beli, karena objek jual beli belum jelas dari segi bentuknya, selain itu pembayaran tidak sesuai taksiran pada kesepakatan awal, tetapi pada saat paska panen terjadi akad kedua dimana rukun dan syarat sudah terpenuhi yaitu objek sudah jelas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan praktik jual beli bawang merah yang masih dalam tanah adalah sah, hal ini didasarkan pada teori fiqh yang mengatakan bahwa pokok perniagaan adalah saling rela. Antara pembeli dan penjual merasa tidak saling dirugikan, dan menerima jual beli seperti itu. Kemudian dalam teori muamalah segala sesuatu pada asalnya adalah boleh, selama tidak ada dalil yang melarang perbuatan itu. Pada jual beli tersebut tidak ada ada dalil yang secara eksplisit yang melarang jual beli bawang merah yang masih dalam tanah. Dan yang terakhir, jual beli bawang merah yang masih dalam tanah tersebut merupakan kebiasaan atau (urf) yang shahih yang tidak bertentangan dengan ajaran islam dan akal normal manusia
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Jual beli; Hukum Islam; Ijon; Bawang merah |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.273 Islam and economics 300 Social sciences > 380 Commerce, communications, transport > 381 Internal commerce (Domestic trade) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74234 - Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah) |
Depositing User: | Nadiyatul Muna |
Date Deposited: | 08 Apr 2022 07:24 |
Last Modified: | 08 Apr 2022 07:24 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15735 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year