Sewa-menyewa (ijarah) merupakan pemindahan hak guna atau manfaat terhadap suatu barang atau jasa dari seorang kepada orang lain dalam kurun waktu tertentu sesuai kesepakatan. Dewasa ini sewa-menyewa jasa yang terjadi Kantor Kecamatan Jati Kabupaten Blora merupakan seorang penyedia jasa menyewakan jasanya kepada pengguna jasa dalam pembuatan dokumen kependudukan. Sewa jasa disini dapat disebut dengan istilah (calo) atau jasa perantara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik jasa dalam pembuatan dokumen kependudukan dan untuk mengetahui konsep ijarah apakah sudah sesuai atau belum. Adapun Rumusan Masalah ini difokuskan bagaimana praktik jasa pembuatan dokumen kependudukan di kantor Kecamatan Jati Kabupaten Blora? Dan bagaimana Tinjauan Hukum Islam terhadap praktik jasa pembuatan dokumen kependudukan di kantor Kecamatan Jati Kabupaten Blora? Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan metode kualitatif dengan bentuk penelitian normatif-empiris yaitu penelitian yang mengkaji pelaksanaan atau implementasi ketentuan hukum positif (perundang-undangan) dan dokumen tertulis secara in action (faktual) pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat. Adapun objek penelitian ini adalah Praktik Jasa dalam Pembuatan Dokumen Kependudukan di Kantor Kecamatan Jati. Penelitian ini sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu masyarakat seorang penyedia jasa dalam pembuatan dokumen kependudukan dan sumber data sekunder yaitu diperoleh dari buku-buku, jurnal, internet. Kemudian metode mengumpulkan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya teknik pengolahan data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan penulis adalah bahwa praktik terhadap jasa dalam pembuatan dokumen kependudukan yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Jati khususnya penyedia jasa belum memenuhi rukun dan syarat dalam akad ijarah. Kedua, dari perspektif Hukum Islam bahwa praktik tersebut tidak diperbolehkan karena adanya unsur risywah (suap). Maka, tidak sah dan di haramkan dalam ajaran Islam.