Tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh oknum polisi Polsek Kranggan Kesatuan Polres Temanggung dan penindakan kode etik berdasarkan Perkapolri Nomor 14 Tahun 2011 tentang kode etik profesi Kepolisian Negara Replublik Indonesia

Hermawan, Agus (2020) Tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh oknum polisi Polsek Kranggan Kesatuan Polres Temanggung dan penindakan kode etik berdasarkan Perkapolri Nomor 14 Tahun 2011 tentang kode etik profesi Kepolisian Negara Replublik Indonesia. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1602056079_AGUS HERMAWAN] Text (SKRIPSI_1602056079_AGUS HERMAWAN)
1602056079_Agus Hermawan_Full Skripsi - Jon Ragaz(1).pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Indonesia adalah negara hukum, maka segala bentuk tindakan dapat berakibat hukum. Di Indonesia penegak hukum terdiri dari Polisi, Jaksa, Hakim, dan Advokat. Penegak hukum yang pertama kali berinteraksi langsung dengan masyarakat dalam hal penegakan hukum ialah Polisi. Fungsi kepolisian adalah mengadakan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Namun, belakangan ini terdapat oknum-oknum Polisi melakukan hal-hal yang bertentangan dengan fungsi kepolisian. Salah satunya yang terjadi di Kabupaten Temanggung pada tahun 2019, dimana seorang oknum Polisi melakukan tindak pidana pembunuhan.
Sehubungan dengan itu, selain melakukan tindak pidana pembunuhan perbuatan oknum Polisi tersebut juga merupakan pelanggaran kode etik profesi Polri, dan secara internal kepolisian akan diproses hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam kepolisian. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperoleh perumusan masalah mengenai bagaimana tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh anggota kepolisian, dan bagaimana penerapan Perkapolri Nomor 14 Tahun 2011 terhadap anggota kepolisian yang melakukan tindak pidana pembunuhan.
Penelitian skripsi ini termasuk dalam jenis penelitian yuridis empiris (sosiologis) dengan sifat penelitian deskriptif. Mengenai fokus kajiannya adalah fokus kajian non doktrinal. Sumber data penelitian ini ialah hasil wawancara, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002, Perkapolri Nomor 14 Tahun 2011, putusan Nomor 00/Pid.B/2019/PN Tmg, buku-buku hukum, jurnal, dan skripsi. Metode pengumpulan datanya adalah studi pustaka dan studi lapangan. Adapun metode analisis datanya ialah analisis kualitatif dengan metode berpikir induktif.
Tindak pidana pembunuhan dilakukan dengan menggunakan jasa eksekutor. Motif dalam pembunuhan ini ialah jalinan asmara dengan modus membeli dagangan korban. Korban dibunuh dengan cara dipukul pada bagian leher sebanyak tiga kali. Atas perbuatannya majelis Hakim menjatuhkan pidana penjara selama dua puluh tahun. Terkait dengan penegakan KEPP, kemudian dia menjalani sidang komisi kode etik Polri. Adapun amar putusan dari sidang KKEP tersebut, berupa penjatuhan sanksi bahwa perilaku Pelanggar dinyatakan sebagai perbuatan tercela, dan rekomendasi diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Anggota Polri.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Kode etik profesi; Polisi; Tindak pidana; Pembunuhan
Subjects: 100 Philosophy and psychology > 170 Ethics (Moral philosophy) > 174 Occupational ethics
300 Social sciences > 340 Law > 345 Criminal law
300 Social sciences > 360 Social services; association > 363 Other social problems and services
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74201 - Ilmu Hukum
Depositing User: Nadia Maida Amalia Amalia
Date Deposited: 09 Apr 2022 01:50
Last Modified: 09 Apr 2022 01:50
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15764

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics