Uji akurasi awal waktu subuh Kementerian Agama RI menggunakan astrofotografi di Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur
Mahfudz, Mahfudz (2021) Uji akurasi awal waktu subuh Kementerian Agama RI menggunakan astrofotografi di Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
SKRIPSI_1602046077_MAHFUDZ.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (14MB)
Abstract
Penetuan awal waktu salat merupakan sebuah hal yang sangat fundamental, karena adalam pelaksanaan waktu salat harus dilakukan pada waktu yang tepat tidak terlalu dini dan juga tidak terlalu akhir. Beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang awal waktu subuh yang digunakan Indonesia dan menilai bahwa awal waktu subuh di Indonesia terlalu dini sehingga diperlukannya koreksi untuk mengganti atau mengubah ketentuan waktu subuh yang sedang digunakan saat ini.
Penelitian ini dirumuskan dalam dua rumusan masalah, yaitu : 1). Bagaimana konsep awal waktu subuh yang digunakan Kementerian Agama RI, dan 2). Bagaiaman akurasi awal waktu subuh kementerian agama RI menggunakan teknik astrofotografi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaiamana konsep awal waktu subuh yang digunakan kementerian Agama RI dna juga untuk mengetahui akurasi awal waktu subuh yang digunakan Kementerian Agama RI berdasarkan astrofoot grafi.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif yang bersifat field research dan library research. Data primer yang digunakan pada penilitian ini adalah awal waktu subuh Kementerian Agama RI yang menggunakan ketinggian matahari -20° dibawah ufuk, sedangkan data sekundernya berasl dari artikel, jurnal, kitab falak, dan laporan hasil penelitian yang berkaitan dengan awal waktu subuh.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ditemukan bahwasannya : pertama, Kementerian Agama RI secara syara’ menentukan awal watu subuh yaitu Fajar Shadiq, dan secara satronomi menggunakan -20° dibawah ufuk yang berasal dari ketinggian matahari pada saat astronomical twilight yaitu -18° dan ditambah -2° dari hasil ijtihad H. Saadoeeddin Djambek. Kedua, berdasarkan penelitian menggunakan atrofotografi yang dilakukan dari tanggal 17 September 2020 – 26 September 2020 belum ditemukannya fajar shadiq pada saat -20°.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Waktu salat; Uji akurasi; Fajar shadiq; Fajar Kadzib; Waktu subuh; Astrofotografi |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.3 Islamic Worship / Ibadah > 297.38 Rites, prayer |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak |
Depositing User: | Annisa Rizki Safitri |
Date Deposited: | 09 Apr 2022 07:39 |
Last Modified: | 09 Apr 2022 07:39 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15803 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year