Perkembangan zaman semakin modern, menjadikan kompetisi dan gengsi dalam segala lapisan kehidupan, salah satunya yaitu pada dunia bisnis. Pada praktiknya ada beberapa transaksi jual beli online yang menunjukan adanya unsur penipuan yaitu dalam bentuk manipulasi antara pihak-pihak tertentu, hingga melibatkan antar negara. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana praktik penipuan dalam jual beli online? (2) Bagaimana penegakan hukum praktik penipuan jual beli online di Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah?
Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, penulis menggunakan pendekatan penelitian hukum yuridis empiris yaitu suatu penelitian hukum mengenai pemberlakuan atau implementasi ketentuan hukum normatif secara in action pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi di dalam masyarakat. Penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu: wawancara, dan observasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pertama praktik penipuan online biasa dijumpai pada platform online. Pelaku menggunakan beberapa modus penipuan seperti memanipulasi para pihak hingga akses illegal menggunakan carding. Kedua, Penegakan Hukum tindak pidana penipuan online di Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah telah dilakukan sesuai dengan aturan hukum pidana yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan UU ITE mulai dari penyelidikan yaitu pengumpulan alat-alat bukti, saksi-saksi, memanggil pihak-pihak terkait hingga penangkapan tersangka serta pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).