Utang piutang merupakan kegiatan yang biasa masyarakat lakukan, baik utang piutang tersebut satu jenis ataupun berbeda jenis. Sehingga dengan adanya utang piutang yang terjadi antara tetangga, keluarga, bisa membuat kekeluargaan semakin dekat dan saling tolong menolong. Dewasa ini utang piutang yang terjadi bukan hanya sekefar satu jenis saja tapi berbagai beda jenis pun terjadi. Termasuk utang piutang yang dilakukan di Desa Karangmalang 1 kecamatan Ketanggungan kabupaten Brebes dengan mengutangkan uang dengan dibayar dengan padi. Dalam praktiknya Praktik Utang Uang dibayar Padi di Desa Karangmalang 1 kecamatan Ketanggungan kabupaten Brebes adalah dengan cara berutang uang dibayar dengan satu kwintal padi, setiap satu kwintal padi dihargai Rp. 400.000 pembayarannya setelah panen tiba. Utang uang dibayar Padi ini dilatarbelakangi karena adanya perjanjian antara orang yang sedang membutuhkan pinjaman uang untuk kebutuhan yang harus segera dibayarkan. Dalam praktiknya pihak debitur akan menemui pihak kreditur yang dianggap mampu atau kelebihan rezeki. Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan jelas praktik utang uang dibayar padi di desa Karangmalang 1 dan bagaimana persepsi Ulama’ di Desa Karangmalang 1. Adapaun Rumusan masalah ini difokuskan bagaimana praktik Utang Uang dibayar Padi di desa Karangmalang 1 kecamatan Ketanggungan kabupaten Brebes ? dan bagaimana persepsi Ulama’ terhadap praktik Utang Uang dibayar Padi di desa Karangmalang 1 kecamatan Ketanggungan kabupaten Brebes?
Penelitian ini adalah jenis penelitian hukum dengan menggunakan metode kualitatif dengan bentuk penelitian Yuridis-Empiris. yaitu dengan melihat suatu kenyataan hukum di dalam masyarakat dan melihat aspek-aspek hukum dalam interaksi sosial sebagai penunjang untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasi temuan bahan non hukum guna keperluan penelitian. Adapun objek penelitian ini adalah Praktik Utang Uang Dibayar Padi di Desa Karangmalang 1. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu masyarakat pelaku utang uang dibayar Padi, dan data sekunder yaitu diperoleh dari buku-buku, jurnal, maupun artikel-artikel internet. Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan cara Observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan penulis adalah bahwa pertama Praktik Utang Uang Dibayar Padi yang dilakukan oleh masyarakat desa Karangmalang 1 khususnya bagi para kreditur dan debitur yang terlibat baik yang mempunyai sawah atau tidak, dimana pihak debitur meminjam sejumlah uang yang kemudian pembayarannya menggunakan Padi dan dibayar setelah panen tiba sudah memnuhi syarat dan rukun pada akad Qardh. Kedua dari persepsi mayoritas Ulama’ di desa Karangmalang 1 bahwa praktik Utang Uang dibayar Padi ini menuturkan bahwa utang uang dibayar padi ini boleh dilakukan menurut akad Qardh.