Dalam kehidupan Dalam kehidupan bermasyarakat, umat Islam sering menemui bentukbentuk muamalah. Salah satu bentuk muamalah adalah jual beli. Jual beli yang diperbolehkan oleh Islam adalah jual beli yang tidak mengandung unsur riba, maysir, dan gharar. Setiap transaksi dianggap sah apabila telah memenuhi syarat dan rukun jual beli yang ditetapkan serta sesuai hukum Islam. Atas dasar tersebut penulis tertarik meneliti praktek jual beli motor kredit dengan over kredit di FIFGROUP dalam hal ini, terdapat suatu masalah yang disinyalir salah satu syarat dalam objek jual beli belum terpenuhi sehingga dapat dikatakan transaksi jual beli tersebut tidak sah menurut hukum Islam. Tidak hanya itu, praktek tersebut juga menimbulkan beberapa potensi wanprestasi dan kasus hingga dapat masuk ke ranah pidana. Dari sedikit ulasan di atas, ada beberapa permasalahan yang penulis kaji, yaitu: (1) Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap akad over kredit motor di fifgroup (2) Bagaimana penyikapan kasus sengketa dan wanprestasi dalam transaksi pembayaran jual beli dengan over kredit di fifgroup? Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Selanjutnya metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode pendekatan normatif, yaitu metode pendekatan menggunakan keilmuan dalam ranah Islamic Studies (fikih, ushul fikih, tafsir, hadis dan sebagainya) dalam penelitian ini adalah hukum Islam. Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan bahwa: 1. Dalam praktek yang dilakukan di fifgroup, akad yang dilakukan dalam jual beli tersebut sebagian besar telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan Hukum Islam tetapi ada salah satu syarat yang tidak sesuai yaitu hak kepemilikan penuh penjual. Karena pada hakikatnya objek yang diperjualbelikan masih dalam kepemilikan lembaga pembiayaan leasing karena pembeli pertama belum menyelesaikan kewajibannya sampai lunas akan angsuran objek tersebut. Sehingga dapat dianggap praktek jual beli tersebut tidak sah. 2. Terkait kasus sengketa dan wanprestasi yang terjadi maupun yang masih dalam ranah berpotensi terjadi, penulis berkesimpulan dan menyajikan beberapa instrumen atau cara agar hal-hal tersebut tidak terjadi, seperti praktek kafalah dalam hukum Islam dan cara-cara terkait penyelamatan kredit serta pembayarannya agar tidak adanya wanprestasi bahkan kasus di sana.