Penelitian ini berjudul “Pendampingan Anak Tunagrahita oleh Kelompok Difabel Ar-Rizki Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang”. Pendampingan anak tunagrahita dilakukan dalam rangka untuk menyuarakan hak-hak anak tunagrahita, membuat anak tunagrahita mempunyai daya agar mampu menjalani kehidupan secara lebih baik, baik dalam aspek ekonomi maupun sosial budaya. Berkaitan dengan hal tersebut, Kelompok Difabel Ar-Rizki merupakan salah satu komponen di wilayah Kota Semarang yang memberdayakan, menggali dan memajukan potensi imajinasi anak-anak tunagrahita dan penyandang difabel untuk mencapai kebebasan, dan mengurangi ketergantungan pada orang lain dengan latihan dan kemampuan yang telah didorong oleh kelompok difabel Ar-Rizki. Fokus dari penelitian ini adalah ingin mengetahui (1) Bagaimana proses Pendampingan anak tunagrahita oleh dilakukan oleh kelompok difabel Ar-Rizki Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang?, (2) Apa faktor pendukung dan penghambat dalam proses pendampingan anak tunagrahita oleh kelompok difabel Ar-Rizki Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang?.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat langsung dalam menggali data. Penulis menganalisis data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penyimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa 1) Proses pendampingan anak tunagrahita oleh dilakukan oleh kelompok difabel Ar-Rizki Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang, yaitu; Motivasi, peningkatan kesadaran dan pelatihan kemampuan, manajemen diri, mobilisasi sumber daya dan pembangunan dan pengembangan jejaring. 2) Faktor pendukung dan penghambat dalam proses pendampingan anak tunagrahita di kelompok difabel Ar-Rizki Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang, Strengths (kekuatan). Semangat dari pengurus kelompok difabel Ar-Rizki Rowosari, kelompok difabel Ar-Rizki Rowosari tanggap dengan keadaan serta kebutuhan anak tunagrahita. Opportunities (peluang). Dukungan dari Pemerintah, dukungan dari relawan,dukungan dari instansi pendidikan, antusiasme anggota tunagrahita, antusiasme dari nondifabel tinggi. Weakness (Kelemahan). Keterbatasan waktu pengurus Kelompok difabel Ar-Rizki Rowosari, pengurus organisasi yang tidak patuh dan tidak bisa diajak bekerja sama. Threats (Ancaman). Sulitnya memberikan pemahaman kepada keluarga tunagrahita.