Pengembangan masyarakat memiliki fokus terhadap upaya menolong anggota masyarakat yang memiliki kesamaan minat untuk bekerja sama, mengidentifikasi kebutuhan bersama dan kemudian melakukan kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan. seiring dijadikannya Desa Sukolilo sebagai tradisi Meron, maka masyarakat Sukolilo dapat mengembangkan motivasi gerakan gotong royong, merupakan potensi sumber budaya untuk gerakan pembangunan masyarakat, dalam bentuk: mental, fisik, dan sosial, merupakan media pengumpulan dana yang efektif untuk gerakan pembangunan desa, membentuk pribadi kesadaran tinggi untuk kreatif membangun desa dari berbagai aspek, bisa menjadi model penyuluhan peragaan tentang pembangunan desa apabila dikelola dengan kesungguhan dan profesional akan mendatangkan kesejahteraan dari segi ekonomi dan kebanggaan serta harga diri bagi warga masyarakatnya dari segi sosial budaya dan keagamaanya.
Penelitian ini mengkaji dan mendiskripsikan mengenai proses dan hasil pengembangan masyarakat berbasis kearifan lokal studi pada tradisi Meron di Desa Sukolilo menggunakan pendekatan antropologis kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan gejala-gejala masalah sosial masyarakat dan mengumpulkan data atau informasi yang disusun dan dijelaskan serta dianalisis. Teknik dan pengumpulan data dalam penelitian ini di dapat dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa 1) Proses pengembangan masyarakat berbasis kearifan lokal tradisi Meron melalui tahap persiapan dan identifikasi, pengkategorian dan pemilihan panitia, penggerakan pengembangan masyarakat, pengawasan dan evaluasi. 2) Hasil pengembangan masyarakat berbasis kearifan lokal tradisi Meron di Desa Sukolilo dapat dilihat dari semakin membaiknya masyarakat dalam bidang sosial ekonomi, kesejahteraan masyarakat, keagamaan,