Shibghoturrohman Anshorulloh (1601046051). “Pengembangan Masyarakat Islam di Era Kekhalifahan Umar bin Khaththab (Studi tentang Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat melalui Baitulmal)”. Program Strata 1 (S.1) jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang 2020.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan akademik tentang peningkatan kesejahteraan masyarakat pada awal-awal munculnya Islam sebagai sebuah peradaban, dimana persoalan kesejahteraan merupakan tugas Nabi Muhammad saw dalam membimbing masyarakatnya agar hidup manusia menjadi sejahtera baik di dunia maupun di akhirat. Persoalan kesejahteraan saat itu tidak lepas dari peran baitulmal, dimana di era Umar muncul suatu gagasan tentang dikembangkannya manajemen dan administrasi Baitulmal. Posisi Baitulmal saat itu menjadi lembaga keuangan negara dalam mengayomi masyarakat, sehingga sangat strategis dalam memperbaiki persoalan kemiskinan, ketakutan, kebodohan, ketidakadilan, keterlantaran, dan ketidakberdayaan.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, dengan pendekatan historis. dan menggunakan studi kepustakaan atau library research. Analisa datanya adalah dengan menghimpun data sejarah, meneliti apakah data-data itu adalah bukti-bukti sejarah yang valid, menginterpretasi untuk menetapkan makna dari bukti-bukti sejarah yang telah terverifikasi kebenarannya, kemudian menyajikan hasil sintesis yang diperoleh dalam bentuk sebuah kisah sejarah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Pertama, pengembangan masyarakat Islam di era Umar meliputi seluruh dimensi kehidupan, baik aspek ekonomi, sosial, politik, hukum dan spiritual. Aspek ekonomi menggunakan pendekatan komunitas (The community approach) dengan menerapkan prinsip-prinsip pemberdayaan, partisipasi, menghargai keterampilan masyarakat dan menggunakan sumber daya lokal. Aspek sosial menggunakan pendekatan konflik kekuatan (The power-conflict approach), dengan menerapkan prinsip-prinsip pemberdayaan dan perdamaian. Aspek politik menggunakan pendekatan demontrasi (The demonstration approach), dengan menerapkan prinsip-prinsip inklusivitas, anti kolonialisme, membangun kesatuan masyarakat, kerjasama dan konsesnsus serta prinsip berkelanjutan. Aspek hukum menggunakan pendekatan konflik kekuatan (The power-conflict approach) dengan menerapkan prinsip inklusivitas, mengatasi struktur yang merugikan dan mengatasi wacana-wacana yang merugikan. Sedangkan aspek spiritual menggunakan pendekatan eksperimental (The experimental approach) dengan menerapkan prinsip perdamaian dan langkah pembangunan. Kedua, peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui Baitulmal di masa Umar adalah dengan mewujudkan jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan pembangunan sarana prasarana.