Dakwah melalui media film atau video dinilai masih penting untuk menanamkan nilai pendidikan multikultural dan toleransi, termasuk untuk kalangan anak-anak dan remaja sebagai upaya menangkal paham agama dengan aksi teror dan kekerasan. Salah satu program acara video dokumenter BBC news “konflik agama Ambon” yang bermuatan nilai multikulutral dan toleransi antar umat beragama. Dengan latar belakang korban mantan anak tentara dari konflik agama Ambon, memperlihatkan pentingnya komunikasi yang empati dan efektif sebagai proses reintegrasi dan pemulihan untuk menghindari konflik individu setelah konflik. Sehingga membangun kembali stereotype di masyarakat terhadap nilai persatuan dengan penanaman nilai ukhuwuah islamiyah wujud deradikalisasi terhadap aksi ekstrem dalam membela agama.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode analisis semiotika The Code of Television milik John Fiske dengan tiga tahapan penelitian yaitu level realitas, kedua level representasi dan level ideologi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Melalui hasil penelitian menunjukkan adanya representasi komunikasi sebagai deradikalisasi agama dalam video dokumenter BBC news “konflik agama Ambon” yang dilihat dari tiga level yang dikemukakan John Fiske. Pada level realitas, Komunikasi empati dilihat dari aspek penampilan, cara berbicara, perilaku, ekspresi dan lingkungan. Pada level representasi, kode konvensional yang menggambarkan komunikasi empati sebagai deradikalisasi tercermin melalui aspek kamera, pencahayaan, musik dan suara. Melalui realitas dan representasi dapat disimpulkan bahwa Melalui realitas dan representasi dapat disimpulkan bahwa tayangan dokumenter sebagai proses deradikalisasi menerapkan prinsip Triangle of Deradicalization yaitu proses deradikalisasi dimulai langsung dari elemen hingga pada akar radikalisme, deradikalisasi pencegahan (preventive deradicalization) dan pemeliharaan (preservative deradicalization) yaitu menanamkan nilai pendidikan multikultural, re-edukasi, kampanye ukhuwwah islāmiyyah dan anti radikalisme. Level ideologi yang dapat disimpulkan, Pancasila menjadi strategi ideologi yang tepat untuk mewujudkan reintegrasi yang terarah dengan menempatkan komunikasi empati sebagai kemampuan yang dibangun terhadap individu.