Bahasa merupakan komponen paling penting sebagai tolak ukur keberhasilan dakwah yang dilakukan untuk memperhatikan aspek penerimaan pesan yang telah disampaikan. Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi tentu disesuaikan dengan tujuan berkomunikasi, kegiatan berdakwah sama halnya dan tidak jauh beda dengan berkomunikasi. Dengan penggunaan bahasa Jawa sebagai bahasa dakwah, dai memiliki tujuan tertentu dengan melihat sasaran dakwah, hal demikian akan menimbulkan dampak atau feedback bagi yang mendengarkan, dengan meghargai legitimasi dan perbedaan tersebut, mencari jalan selanjutnya dengan berpijak pada pemahaman penerimaan adanya perbedaan penangkapan inti antar budaya melalui bahasa.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang mengacu pada teori John creswell. Tujuan penelitian ini untuk mengetahu hal yang mendasari jamaah mahasiswa luar Jawa tertarik untuk ikut berkecimpung dalam Gambang Syafaat dan untuk mengetahui respon jamaah mahasiwa luar Jawa terkait dakwah berbahasa Jawa Emha Ainun Nadjib di maiyah Gambang Syafaat. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik snowball sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, respon jamaah mahasiswa luar Jawa sangat baik di mana menurut para informan bahwa konsep penyampaian dakwah yang ditawarkan sangatlah menarik, di mana unsur pengetahuan spiritual, intelektual, budaya dan juga seni dikolaborasikan secara bersamaan. Tingkat toleransi yang tinggi baik dari segi pemikiran maupun karakter, menyamaratakan semua jamaah, tidak dilihat dari latar belakang, ras, suku maupun agama. Forum diskusi yang bebas dengan mengajak jamaah untuk berfikir dari berbagai perspektif dan bebas menyampaikan juga menjadi nilai tambahan untuk suatu komunitas religi dengan karakterisitik budaya yang justru hal tersebut menjadikan alasan utama para jamaah mahasiswa luar Jawa untuk mempelajari budaya baru dan menjadi pemantik untuk memiliki keinginan mempelajari dan memahami bahasa Jawa, karena dalam penyamapaian yang dikemas di Maiyah dengan konsep dakwah yang menarik, sehingga penggunaan bahasa budaya dalam dakwah menjadi suatu bentuk pelestarian dan pengenalan bahasa daerah.