Analisis putusan momor 274/Pid/2018/PT.DKI tentang sanksi hukuman bagi pelaku femisida menurut Hukum Pidana Islam
Zakarudin, Muhammad (0025) Analisis putusan momor 274/Pid/2018/PT.DKI tentang sanksi hukuman bagi pelaku femisida menurut Hukum Pidana Islam. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
132211072_M.ZAKARUDIN_FULLSKRIPSI - zaka rudin.pdf - Accepted Version
Download (5MB)
Abstract
Pembunuhan dr. Letty oleb suaminya sendiri karena mengaku mengidap depresi akibat digugat cerai. Kasus femisida adalah isu serius yang menjadi perhatian <;l.11nia nami.m 111asih m inim perbatian di Jndonesill ka{na hukuman terhadap pelaku femisida belum diatur. Hal ini mengakibatkan pelaku dihukum atas pertimbangan menghilangkan nyawa seseorang saja.
Berdasar pada pokok masalah di atas, maka permaslahannya yaitu Bagaimana pert1mbangan dasar bukum bakim terhadap Putusan Nomor 274/Pid/2018/PT.DKI dan bagaimana sanksi hukuman bagi pelaku femisida menurut hukum pidana Islam.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis nonnatif. Sumber data diperolch dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan sekunder, yang didapat dari Putusan Nomor 274/Pid/2018/PT.DKI, serta ditambah dengan menelaah dan mengkaji berbagai peraturan perundang-undangan serta literatur berkaitan dengan tindak pidana kejahatan femisida sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analis.is data yuridis normatif.
Peneliti menyimpul kan pertarnam bahwa pertimbangan majelis hakim dalam menjatuhkan pidana telah sesuai dengan liukum yang berlaku sesuai Pasal 340 dimana terdakwa melakukan pembunuhan berencana. Sanksi pidana pembunuhan yang direncanakan yang diatur dalam K UHP dapat berupa pidana mati atau pidana penjara seumur hidup. Kedua dalam hukum pidana Islam sanksi pidana pembunuhan dapat berupa hukuman qishash dan diyal Dalam hukum pidana Islam, apabila terjadi tindak pidana pembunuhan yang berhak menentukan sanksi pidananya adalah pihak keluarga atau ahli waris dari korban, apakah pclaku akan dijatuhi hukuman qishas, atau dimanfaatkan dengan membayar diyat atau dimaa.lkan secara cuma-cuma.. Pemaafan secara cuma-cuma ini memungkinkan pelaku pembunuhan tidak akan mcndapatklan sanksi pidana apapuu. Scdaugkan dalam hukwn pidana
Indonesia meskipun pelaku tindak pidana pembunuhan sudah mendapatkan pemaafan dari keluarga korbau. proses hukumeya rnasih 1etap berjalan karena yang menentukan hukumannya adalah Negara.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Femisida; Hukum Pidana Islam; studi dokumentasi |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam |
Depositing User: | Bahrul Ulumi |
Date Deposited: | 19 Apr 2022 07:01 |
Last Modified: | 19 Apr 2022 07:01 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15970 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year