Analisis komparasi pendapat Imam Al-Imraniy Asy-Syafi'i dan Imam 'Alaudin Abi Bakr Al-Hanafy tentang memukul wanita hamil yang menyebabkan kematian janin
Selviana, Vinda (2021) Analisis komparasi pendapat Imam Al-Imraniy Asy-Syafi'i dan Imam 'Alaudin Abi Bakr Al-Hanafy tentang memukul wanita hamil yang menyebabkan kematian janin. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
SKRIPSI_1602026067_VINDA_SELVIANA.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Perbuatan memukul wanita hamil sehingga mengakibatkan kematian janin sekaligus ibunya, merupakan tindak pidana terhadap jiwa. Dalam teori hukum pidana termasuk dalam kategori al-qatl syibhul ‘amd yang secara umum hukuman pokoknya adalah diyat. Keadilan dalam hukum selalu menjadi tolak ukur baik atau tidaknya suatu hukum. Dalam Islam, acuan dalam menentukan hukum adalah al-Qur’an, hadits dan pendapat para intelektual Islam. Menjadi persoalan tersendiri bila terjadi perbedaan pendapat dari para tokoh Islam. Salah satu contohnya yaitu pendapat Imam al-Imrany dengan Imam ‘Alauddin. Dalam penelitian ini penulis membandingkan pendapat Imam al-Imrany dengan Imam ‘Alauddin tentang memukul hamil sehingga mengakibatkan kematian janin sekaligus ibunya, melalui rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana pendapat Imam Al-Imraniy Asy-Syafi’iy dan Imam ‘Alaudin Abi Bakr Al-Hanafiy tentang memukul wanita hamil yang menyebabkan kematian janin? 2) Bagaimana analisis komparasi pendapat Imam Al-Imraniy Asy-Syafi’iy dan Imam ‘Alaudin Abi Bakr Al-Hanafiy tentang
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan komparatif dimana data yang digunakan diperoleh dari sumber data sekunder dengan bahan hukum primer yaitu kitab al-Bayan dan kitab Badai’ al-Shonai’. Adapun bahan hukum pelengkap yaitu data yang digunakan sebagai pendukung dalam penelitian skripsi ini. Analisis yang digunakan adalah Content Analysis.
Hasil temuan dari penelitian ini adalah : 1) Bahwa Imam al-Imrany berpendapat ketika seseorang memukul wanita hamil yang mengakibatkan kematian ibu dan janin, maka pelaku menanggung hukuman atas kematian wanita yang dipukul dengan hukuman diyat dan menanggung janin dengan hukuman ghurrah. Perbuatan pelaku pemukulan yang mengakibatkan kematian merupakan tindakan atau jarimah al-qatl syibhul amd, oleh karena perbuatan pelaku tidak menggunakan alat yang pada umumnya untuk membunuh, pelaku sengaja berbuat (memukul), tidak ada niat menghilangkan nyawa korban. Di Indonesia, tindak pidana tersebut diataur dalam pasal 347 KUHP yang dikategorikan dalam pengguguran dan pembunuhan terhadap kandungan tanpa persetujuan wanita yang mengandung. 2) Bahwa komparasi berupa perbedaan dan kesamaan antara Imam al-Imrany dan Imam ‘Alauddin. Perbedaan dan persamaan tersebut mencakup diantaranya sanksi pidana terhadap ibu hamil yang dipukul hingga mengakibatkan kematian, maka dihukum diyat baik dalam pendapat Imam al-Imrany maupun Imam ‘Alauddin. Sanksi pidana terhadap janin yang dikandung ibu hingga mengakibatkan kematian, maka dihukum dengan memberikan ghurrah dalam pendapatnya Imam al-Imrany, namun dalam pendapat Imam ‘Alauddin tidak ada hukuman terhadap janin. Serta terdapat kelebihan dan kelemahan pendapat masing-masing tokoh apabila dibuat rujukan dalam masalah hukum pidana pada konteks yang lain.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Komparasi; Imam Imrany; Imam ‘Alauddin; Kematian janin |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.14 Religious Ceremonial Laws and Decisions |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam |
Depositing User: | Fiqya Ainatul Latifa |
Date Deposited: | 17 May 2022 07:17 |
Last Modified: | 17 May 2022 07:17 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15971 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year