Sebagaimana masyarakat memahami iklan pada umumnya bersifat komersil yang ditampilkan dengan menarik oleh aktor/ aktris televisi, sehingga dapat menarik perhatian penonton untuk membeli produk yang diiklankan. Sangat berbeda dengan iklan yang disuguhkan oleh Komunitas Aileron Hamasah Kabupaten Sragen yang dikemas dalam bentuk testimonial, dengan memiliki pengalaman dalam mengkonsumsi herbal produk HNI HPAI. Testimonial itu dikemas dalam bentuk rekaman audio visual tanpa melalui proses editing seperti pada iklan televisi. Materi kesaksian tersebut menyajikan dakwah bil lisan ajakan untuk hidup sehat ala Rosulullah saw, kemudian dilanjutkan dengan kesaksian- kesaksian saat mengkonsumsi herbal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa makna denotasi dan konotasi serta dakwah Islam yang ditampilkan iklan testimonial Komunitas Aileron Hamasah Kabupaten Sragen. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode pengumpulan data dokumentasi dan pendekatan Semiotika Roland Barthes. Analisis data dari penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan tiga tahap yaitu, mengumpulkan data dengan mengamati audio visual iklan testimoni Komunitas Aileron Hamasah Kabupaten Sragen, kemudian menyusun seluruh data yang telah diperoleh sesuai urutan pembahasan, dan menganalisis makna dari kesaksian sesuai dengan pedekatan Semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian ini menunjukan, iklan testimoni oleh Komunitas Aileron Hamasah Kabupaten Sragen bisa dianalisa dakwah bil lisan dari sisi makna denotasi (tersurat) pada audio visual iklan testimoni yang dilakukan oleh 10 responden Komunitas Aileron Hamasah Kabupaten Sragen, hampir semua responden menyampaikan hasil pengalamannya dalam mengkonsumsi herbal secara terang-terangan, jelas, dan mudah dipahami. Baik pengalaman pahit, misalnya butuh waktu penyembuhan maupun pengalaman menyenangkan penyembuhan yang cepat. Sedangkan dakwah bil lisan dari sisi konotasi (tersirat, bermakna ganda, puitis) karena untuk mencapai makna konotasi membutuhkan pengetahuan bahasa sastra tersendiri. Dari 10 responden hanya separuh atau 50 persen yang mampu menggunakan bil lisan makna konotasi dalam setiap kesaksiannya. Bahkan ada 2 responden yang mampu menciptakan bil lisan makna konotasinya lebih dari 2 kali sampai 3 kali. Tapi ada yang “tidak ada bil lisan konotasinya” sama sekali, yang jumlahnya juga sampai 50 persen, ini menandakan bahwa 50 persen dari responden mampu menerapkan bil lisan makna konotasinya. Kandungan pesan dakwah Islam pada penelitian ini terdiri dari tiga hal yaitu produk, penyampaian, dan busana 8 responden Komunitas Aileron Hamasah Kabupaten Sragen.