Arah kiblat masjid-masjid agung peninggalan kerajaan Islam di Jawa : antara mitos dan sains

Sabiq, Fairuz (2020) Arah kiblat masjid-masjid agung peninggalan kerajaan Islam di Jawa : antara mitos dan sains. Dr/PhD thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of DISERTASI_1600039003_Fairuz_Sabiq] Text (DISERTASI_1600039003_Fairuz_Sabiq)
1600039003_FAIRUZ SABIQ_FULL DISERTASI - fairuz sabiq.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Kedudukan arah kiblat dalam salat sangat penting, karena menghadap arah kiblat merupakan salah satu syarat sah salat. Pada masa kini, arah kiblat dapat ditentukan dengan mudah dan mempunyai akurasi yang tinggi. Namun kenyataannya, perbedaan arah kiblat masih terjadi hingga saat ini. Perbedaan arah kiblat menjadi persoalan penting ketika bersentuhan dengan masjid yang banyak kontribusinya di masyarakat. Masjid-masjid agung peninggalan kerajaan Islam di Jawa (Demak, Cirebon, Banten, Surakarta, dan Yogyakarta) merupakan simbol kebesaran kerajaan Islam. Masjid tersebut penting bagi penyebaran dan perkembangan Islam di tanah Jawa sejak masa awal Islam hingga kini. Masyarakat berbeda sikap terhadap pelurusan arah kiblat masjid-masjid tersebut. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa arah kiblat tidak boleh diubah, karena arah kiblat tersebut ditentukan oleh wali atau sunan. Sebagian masyarakat lainnya berpendapat bahwa arah kiblat masjid tersebut harus diubah sesuai dengan arah kiblat yang sebenarnya.
Hasil penelitian ini berbeda dengan persepsi masyarakat selama ini. Masyarakat menganggap, Sunan Kalijaga sebagai wali atau sunan yang menentukan arah kiblat dengan ma’rifatullah secara langsung karena karomah yang dimilikinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan strukturalisme Levi-Strauss yang dapat menganalisa mitos penentuan arah kiblat masjid-masjid agung peninggalan kerajaan Islam di Jawa. Penelitian ini mengungkapkan bahwa ma’rifatullah Sunan Kalijaga yang dapat menentukan arah kiblat masjid, karena beliau pandai ilmu falak. Sunan Kalijaga menentukan arah kiblat Masjid Agung Demak dan Cirebon dengan ilmu falak yang disampaikan melalui sinkretisasi budaya, sehingga dapat diterima oleh masyarakat pada masanya. Penelitian ini juga mengungkap bahwa para sunan mengakui kepandaian ilmu falak Sunan Kalijaga.
Masyarakat menganggap bahwa tidak tepatnya arah kiblat masjid-masjid agung peninggalan kerajaan Islam di Jawa karena arah kiblatnya ditentukan dengan model jihat al ka’bah. Sementara penelitian ini mengungkap sebaliknya, yakni masjid-masjid tersebut ditentukan dengan model ‘ain al ka’bah. Peralihan mazhab yang dibawa oleh para sunan dari Mazhab Hanafi menjadi Mazhab Syafi’i menjadi bukti bahwa konsep ‘ain al ka’bah digunakan dalam menentukan arah kiblat masjid-masjid agung di atas. Keterangan literatur-literatur bahwa Sunan Kalijaga membetulkan arah kiblat Masjid Agung Demak tepat ke arah Kakbah di Makkah, juga menjadi bukti pemakaian konsep ‘ain al ka’bah dalam penentuan arah kiblat masjid-masjid agung peninggalan kerajaan Islam di Jawa. Ijtihad para wali untuk menentukan arah kiblat ke arah Kakbah di Makkah merupakan kegiatan ilmiah tertinggi saat itu.
Pengkajian disertasi ini dapat berkontribusi pada pemahaman masyarakat tentang pemaknaan mitos dan usaha merespon perbedaan arah kiblat. Persoalan arah kiblat dapat direspon tanpa mengganggu nilai sosial budaya keberadaan masjid agung peninggalan kerajaan Islam di Jawa. Pergeseran arah kiblat masjid-masjid agung peninggalan kerajaan Islam di Jawa bukan merupakan kesalahan fatal, sehingga harus direspon secara bijak. Pelurusan arah kiblat dapat dilakukan dengan mengubah arah arah s}afnya, tanpa mengubah arah bangunan yang sangat bersejarah. Perbedaan antara arah kiblat hasil pengukuran mutakhir dan hasil pengukuran para wali bisa menjadi pelajaran bagi generasi muda, bahwa dengan keterbatasan alat para wali telah menggunakan ilmu falak dengan baik sehingga arah kiblat dapat ditentukan dengan baik pula.

Item Type: Thesis (Dr/PhD)
Uncontrolled Keywords: Arah kiblat; masjid agung; kerajaan Islam; ilmu falak; Sunan Kalijaga
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Doktor (S3) > 76003 - Studi Islam (S3)
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 23 Apr 2022 04:33
Last Modified: 23 Apr 2022 05:02
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16010

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics