Diskursus pendidikan sufistik tidak bisa lepas dari perbedaan pendapat kaum sufi yang mengedepankan penyucian hati (tazkiyat al-Nafs) dan kaum filosof muslim parepatetik yang mengedepankan rasio dalam sebuah proses pendidikan. Penelitian ini termotivasi oleh suatu pemikiran bahwasanya Asrama Perguruan Islam Pondok-Pesantren Salaf Tegalrejo Magelang, berusaha menggabungkan antara aspek penyucian hati (tazkiyat al-Nafs) dan aspek rasio dalam proses pendidikan sufistiknya, proses pendidikan yang ada terlihat unik dan menarik, banyak kelebihanya namun juga ada beberapa kekuranganya.
Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana tujuan pendidikan sufistik di Asrama Perguruan Islam Pondok-Pesantren Salaf Tegalrejo Magelang? (2) Bagaimana materi, metode dan media pendidikan sufistik di Asrama Perguruan Islam Pondok-Pesantren Salaf Tegalrejo Magelang? (3) Bagaimana evaluasi pendidikan sufistik di Asrama Perguruan Islam Pondok-Pesantren Salaf Tegalrejo Magelang? Permasalahan –permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di Asrama Perguruan Islam Pondok-Pesantren Salaf Tegalrejo Magelang. Pondok-Pesantren tersebut dijadikan sebagai sumber data untuk mendapatkan potret proses pelaksanaan pendidikan sufistik di Asrama Perguruan Islam Pondok-Pesantren Salaf Tegalrejo Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, datanya diperoleh dengan cara wawancara bebas, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Analisis datanya menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan bayani, burhani dan irfani.
Temuan penelitian ini adalah konsep pendidikan sufistik di Asrama Perguruan Islam Pondok-Pesantren Salaf Tegalrejo Magelang, yang bertujuan mengintegrasikan antara ilmu, hal dan amal, dengan menggunakan materi ilmu mu’amalah yaitu yang meliputi pembahasan tentang al-Ibadat, al-Adat, al-Muhlikat dan al-Munjiyat. Adapun untuk memperolehnya dengan menggunakan konsep Iktisab, yaitu perpaduan antara aspek rasio dan tazkiyat al-Nafs dengan cara memadukan metode ta’alum wa al-Ta’lim, metode mujahadah dan metode riyadlah, media yang digunakan berupa kitab kuning, ijazah – ijazah, bolpoint, tasbih, sajadah, mushalla, gedung pondok, pendopo, papan tulis dan meja qori’. Sedangkan sistem evaluasinya menggunakan sistem hafalan al-Murad dan nadzam, tamrin dan sangsiran kitab Pendidikan sufistik pada setting Asrama Perguruan Islam Pondok-Pesantren Salaf Tegalrejo Magelang. Dengan demikian dapat mengantarkan santri-santrinya untuk memiliki pengetahuan hakiki yaitu perpaduan antara ilmu, hal dan amal dalam satu kesatuan yang utuh.