Perkawinan adalah sebuah ikatan yang sakral kedua insan laki-laki dan perempuan sebagai tanda keseriusan dalam menjalin hubungan sebagai suami istri. Di dalam ajaran agama Islam, terdapat sebuah tujuan perkawinan diantaranya adalah untuk membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Suami dan istri diberi amanah untuk berkomitmen membangun rumah tangga harus dijalin dengan sungguh-sungguh yang dilandasi dengan al-Qur’an dan hadits. Dari kesungguhan yang berlandaskan al-Qur’an dan hadits itulah akan muncul sebuah rasa tanggung jawab dan keseimbangan dalam menjalankan peran sebagai suami dan istri untuk membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Bagaimana Konsep Perkawinan Quraish Shihab dalam Buku Pengantin al-Qur’an. 2) Bagaimana Relevansi Konsep Perkawinan Quraish Shihab dalam Buku Pengantin al-Qur’an dengan Bimbingan Konseling Perkawinan Islam.
Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif melalui pendekatan kajian pustaka (Library Research) dengan menggunakan metode analisis deskriptif/analisis isi (Content Analysis). Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data-data melalui sumber-sumber tertulis baik buku dari tangan pertama maupun jurnal-jurnal yang memiliki keterkaitan dengan konsep perkawinan Quraish Shihab dalam Buku Pengantin al-Qur’an, serta mengenai bimbingan konseling perkawinan Islam.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : pertama, Konsep perkawinan yang dipaparkan oleh Quraish Shihab menjelaskan bahwa, dalam membangun sebuah rumah tangga yang sakinah kedua pasangan suami istri perlu memiliki mental yang ekstra mulai dari segi psikologi hingga ruhani yang bertujuan untuk memupuk rasa tanggung jawab hak dan kewajibannya dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Yang kedua, Relevansi konsep perkawinan Quraish Shihab dalam Buku Pengantin al-Qur’an dalam bimbingan konseling perkawinan Islam diantaranya adalah, di dalam materi bimbingan konseling perkawinan Islam salah satunya terdapat azas-azas yang dinyatakan sebagai landasan untuk membangun rumah tangga yang dianjurkan oleh agama Islam diantaranya ialah: azas kebahagiaan dunia dan akhirat; azas sakinah, mawaddah, dan rahmah; azas komunikasi dan musyawarah; azas sabar dan tawakal; serta azas manfaat. Dari kelima azas tersebut, terdapat relevansi yang dipaparkan oleh Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul Pengantin al-Qur’an yang menjelaskan tentang bagaimana sikap yang harus dijalankan sebagai suami dan istri yang diajarkan oleh agama Islam dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada dalam membangun sebuah rumah tangga yang sakinah